Home Gaya Hidup Teater Imago Tampilkan Monolog 'Pisang Terakhir'

Teater Imago Tampilkan Monolog 'Pisang Terakhir'

Jakarta, Gatra.com - Sutradara Rizal Siregar bersama Teater Imago Indonesia Jakarta akan menampilkan monolog "Pisang Terakhir" di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).

Menurut Rizal, monolog yang dibawakan aktor Surya Dharma ini menyampaikan pesan bahwa manusia perlu mengingat atau tidak boleh melupakan masa lalu di tengah kesibukan dan kepadatan rutinitasnya saat ini.

Pasalnya, lanjut Rizal, masa lalu bukan hanya untuk dikenang, namun sebagai pembelajaran berharga untuk terus maju di masa mendatang.Capaian atau kesuksesan saat ini, tidak terlepas dari perjuangan di masa lalu.

"Kisahnya tidak ribet yakni tentang tokoh Arya Kamandanu. Masalah kekinan yakni tentang kejenuhan manusia dengan rutinitas. Karena diburu oleh waktu yang padat membuat tokoh yang ada di dalam cerita sampai lupa dengan lingkungan dan masa lalunya," kata Rizal.

Sementera itu, aktor Surya Dharma menyampaikan, pada monolog pukul 19.30 WIB nanti akan berperan sebagai Arya Kamandanu. Menurutnya, memerankan tokoh ini sangat menantang karena karakternya unik.

"Karakternya unik. Beban batin yang dialaminya cukup berat. Tapi itulah peran, sebarat apapun tantangannya harus bisa dilakoni dengan baik," kata Surya.

Aktor yang sudah lama malang melintang di dunia panggung dan musik ini mengungkapkan, berlatih sampai 2 bulan agar bisa memerankan tokoh Arya Kamandanu sesuai yang diharapkan.

"Karena sosok Arya Kamandanu yang begitu berkarakter membuat saya harus melakukan berbagai riset," ungkap aktor kelahiran Medan, 3 April 1958 ini.

Surya kali pertama tampil sebagai seorang pemain teater lewat pementasan "Sok" karya sutadara Buoy Hardjo di Taman Budaya Medan pada 1975. Kemudian tampil bersama dalam lakon "Pencuri Kepincut" pada 1976 karya sutradara Burhan Piliang dan tampil dalam lakon "Nujum Pak Belalang" pada 1978 karya sutradara D. Rifai Harahap.

Aktor yang akrab disapa Pak Tua ini kemudian hijrah ke Jakarta dan tampil dalam l?akon karya Irwan Siregar yakni "Rayuan Destor" untuk Festival Teater 5 wilayah DKI pada 1988 bersama Satu Merah Panggung pernah tampil dalam pementasan Pesta Terakhir di 1996 dan Marsinah: "Nyanyian dari Bawah Tanah" pada 1994, "Anak-Anak Kegelapan" pada 2003 serta pernah tampil Opas dalam 'Opera TIM' karya Sudibyo JS di Graha Bhakti Budaya, TIM pada 2015.

Kemudian, Surya juga tampil sebagai Ayah dalam Drama musikal "Jambar Ni Parsubang" di Teater Besar TIM pada 2015. Sempat juga berperan sebagai guru dalam naskah "Perguruan" karya Wisran Hadi di Taman Budaya Semarang pada 2018.

395

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR