Jakarta, Gatra.com - Mantan narapidana terorisme, Haris Amir Falah, mendukung keputusan pemerintah menolak kepulangan eks-WNI ISIS. Sebab, pemulangan mereka bisa berdampak pada keamanan dan keselamatan bangsa.

"Mereka sudah harga mati menolak NKRI karena konsekuensi baiat mereka. Ketika misalnya pemerintah punya sikap, sekarang bagi mereka tidak masalah," kata Haris dalam acara diskusi Polemik tentang pemulangan eks-WNI ISIS di Jakarta, Sabtu (7/3).

Selain itu, Haris mengkhawatirkan jika mantan ISIS tersebut nekat pulang ke Tanah Air lewat jalur ilegal. Sebab, dia meyakini tak semua eks-ISIS itu keluar dari Indonesia melalui cara yang diizinkan pemerintah.

"Toh mereka keluar dari Indonesia melalui jalur tikus. Artinya, pulang bisa kemungkinan seperti itu," ujarnya.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Dony Gahral Adian, pemerintah saat ini masih memutuskan untuk tidak menerima kepulangan eks-ISIS. Namun, pemerintah juga masih mempertimbangkan wacana pemulangan untuk anak-anak yatim piatu dan perempuan.

"Memang ada kebijakan [anak] yatim piatu akan dipulangkan. Karena mereka tidak menjadi bagian dari gerakan itu. Tanggung jawab negara karena anak terlantar yang tidak punya ibu dan ayah. Tetapi masih dikaji," ujarnya.