Home Gaya Hidup Raja Yogyakarta Ingatkan soal Zaman Kalatida & Virus Corona

Raja Yogyakarta Ingatkan soal Zaman Kalatida & Virus Corona

Yogyakarta, Gatra.com - Keraton Yogyakarta memperingati ulang tahun ke-31 atas bertakhtanya sang raja, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu (7/3). Di momen ini, Sultan HB X mengungkap lima wasiat sang ayah, Sultan HB IX, mengingatkan penyelenggara negara akan zaman serba-tidak pasti, dan menyinggung soal virus Corona.

Hal itu disampaikan Sultan HB X saat memberi sambutan di pembukaan pameran busana “Abalakuswa: Hadibusana Keraton Yogyakarta” untuk merayakan penobatan dirinya sebagai raja, di Pagelaran Keraton, Sabtu malam.

“Lima pesan ini misinya tidak diperkenankan bergeser seinci pun dari tugas kesejarahan ‘tahta untuk rakyat’, yaitu untuk tidak memiliki prasangka, rasa iri dengki kepada siapapun,” ujar Sultan HB X soal pesan pertama ayahnya tersebut.

Kedua, ia diminta tetap merengkuh orang lain, meski orang itu tak senang bahkan menaruh kebencian. Selanjutnya, “Ketiga, untuk tidak melanggar paugeran (aturan) negara. Keempat, untuk lebih berani mengatakan yang benar dan yang salah adalah salah,” ujarnya.

Dalam pesan pamungkas, Sultan HB X diminta untuk tak memiliki ambisi apapun kecuali hanya demi sebesar-besar kesejahteraan rakyat.

Di era kini, Sultan juga berkomitmen membangkitkan gerakan kebudayaan untuk mewujudkan renaisans Yogyakarta. Upaya itu telah dimulai Sultan HB IX ketika membuka keraton untuk kuliah mahasiswa Universitas Gadjah Mada.

Selain refleksi itu, Sultan juga berpesan pada penyelenggara negara di zaman Kalatidha yang penuh ketidakpastian ini. “Hendaknya selalu eling lan waspada, sarat kehati-hatian dan kewaspadaan progresif dalam mengantisipasi pesatnya perubahan,” kata dia.

Sultan juga mengingatkan dampak kegaduhan oleh merebaknya isu virus Corona. “Selain proteksi terhadap penyakitnya, juga harus ada kebijakan afirmatif untuk menangani dampaknya di bidang pariwisata dan industri yang bahan bakunya banyak bergantung dari Cina,” katanya.

Menurut dia, Keraton Yogyakarta sedang menata diri memasuki era digitalisasi, termasuk untuk mendokumentasikan berbagai warisannya. Langkah ini agar generasi milenial mengenal peninggalan keraton. “Jika direaktualisasiakan, semakin ada kejelasan maknanya yang kontekstual,” ucap Sultan.

Sultan pun menyebut bahwa Keraton Yogyakarta tak ubahnya keraton bagi generasi muda. Menurut dia, seluruh elemen di Yogyakarta semestinya bersatu. “Ini guna menyambut sinar biru-nirmala tercapainya peradaban Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai Karaton Milenial yang memuliakan generasi baru bangsa dan semesta,” ujarnya.

20790