Home Gaya Hidup Runtuhnya Galeri Seni di Bali Sepuluh Tahun Terakhir

Runtuhnya Galeri Seni di Bali Sepuluh Tahun Terakhir

Badung,Gatra.com - Menurut, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Kun Adnyana, alam kurun waktu sepuluh tahun terakhir galeri banyak tidak aktif di Bali. Hal itu disampaikan Minggu, (8/3) diTuban, Badung. Kondisi tersebut dapat dilihat juga dari pelaksanaan kegitan pameran atau apresiasi yang sangat jarang. Bahkan beberapa galeri hanya menjadi ruang pajang saja.

"Galeri tersebut berada di tengah, antara seniman dan kolektor. Jadi dalam ini membutuhkan setrategi. Mulai, tatakelola internal maupun, setrategi dalam menjembatani kedua belah pihak. Baik antara seniman dan kolektor. Ini memang tidak mudah. Bahkan yang membuat sedih banyak galeri telah tutup," jelasnya.

Jadi para seniman di hulu, dari lintas apresiasi seni harus menopang dan memberikan dukungan luar biasa kepada galeri. Bagaimanapun juga, galeri sangat penting keberadaanya, karena dari sana apresiasi seni tersebut berlansung.

Hubungan langsung para seniman kepada kolektor hanya berada pada ruang-ruang privat saja. Jadi galeri yang membuat event atau membuat kegiatan. Sehinga, karya seni tersebut memungkinkan dibuka untuk publik, dan meluaskan komponen imfrastruktur seni serta tumbuhnya konter-konter muda. "Jadi ini penting, tidak ada jalan lain kecuali para seniman harus tetap menjaga soliditas juga," tutupnya.

211