Home Ekonomi Kemenperin NIlai IKM Yogyakarta Kompetitif

Kemenperin NIlai IKM Yogyakarta Kompetitif

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perindustrian terus berupaya mendorong potensi industri kecil dan menengah (IKM) di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya, IKM Yogyakarta yang dinilai memiliki daya saing tinggi.
 
"Indonesia telah memiliki beberapa kota yang telah berkembang IKM-nya, salah satunya adalah IKM yang ada di Yogyakarta," kata Sekretaris Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Agus Tavip Riyadi pada pembukaan Pameran Kerajinan Jogja Istimewa 2020 di Jakarta, Selasa (10/3).
 
Menurut Agus, Yogyakarta memiliki sektor IKM yang variatif, seperti industri logam mulia, kimia, hasil pertanian, kehutanan dan kerajinan. Daya saing IKM Yogyakarta dinilai telah mampu kompetitif, baik di kancah domestik hingga global, sehingga menjadi barometer perkembangan ekonomi kreatif di Pulau Jawa.
 
 
"Secara umum, industri yang terdapat di Yogyakarta adalah industri kecil. Pada kenyataannya, hasil industri di wilayah Yogyakarta, utamanya produk kriya (kerajinan), fesyen dan kuliner telah banyak diminati konsumen luar negeri," jelasnya.
 
Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada para pelaku IKM Yogyakarta atas partisipasinya pada Pameran Kerajinan Jogja Istimewa 2020. Upaya ini diharapkan dapat memperluas jaringan dan pasar IKM Yogyakarta.
 
Agus menegaskan, pihaknya fokus mengembangkan pelaku IKM, termasuk sektor kerajinan, lantaran selama ini dinilai memberikan kontribusi yang signfikan terhadap perekonomian nasional.
 
"Masa depan IKM sangat menjanjikan dan dapat menjadi sumber ekonomi dengan nilai yang tinggi, karena dalam industri ini sangat sarat dengan gagasan, seni, inovasi, teknologi, serta kekayaan intelektual yang di Indonesia cukup besar potensinya," paparnya.
 
Guna memacu inovasi produk IKM kerajinan agar lebih berdaya saing, Ditjen IKMA Kemenperin memiliki berbagai program strategis, antara lain memfasilitasi bantuan mesin dan peralatan industri dalam program restrukturisasi (potongan harga). Selanjutnya, program pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk serta program pemasaran online melalui e-Smart IKM yang telah berjalan selama dua tahun dan bekerjasama dengan marketplace yang sudah ada. 
 
"Hal ini kami rasa sudah sejalan dengan tantangan industri di masa depan untuk melampaui perjalanan industri yang semakin kompleks, oleh karenanya Kemenperin telah dan akan mengimplementasikan program Making Indonesia 4.0 secara konsisten dari tahapan-tahapan yang ada," ucapnya.
78