Home Gaya Hidup Partisipasi Sensus Penduduk Online di Sumbar Rendah

Partisipasi Sensus Penduduk Online di Sumbar Rendah

Padang, Gatra.com - Tingkat kesadaran masyarakat Sumatra Barat (Sumbar), untuk menyukseskan sensus penduduk online 2020 masih rendah. Pasalnya, hingga saat ini jumlah yang partisipasi pendataan penduduk masih minim.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Pitono mengatakan, sensus penduduk secara online di Sumbar saat ini baru 2,67 persen dari target 13,52 persen. Dari jumlah itu, Kota Padang terendah tingkat kesadarannya, yakni baru 0,27 persen dari target yang telah ditetapkan.

"Dari 15 Februari kemarin, jumlah partisipasi tertinggi masih Padang Panjang dan Dharmasraya. Padahal penduduk paling banyak di Kota Padang," kata Pitono kepada Gatra.com, Selasa (10/3) di Padang.

Menurutnya, tingkat penggunaan teknologi di Sumbar sangat tinggi. Sayangnya, tingkat kesadaran untuk berpartisipasi dalam sensus penduduk secara online masih sangat rendah. Padahal, jika di Padang bisa 100 persen, akan bisa mencapai target sensus online di Sumbar.

Dengan kondisi itu, Pitono mengajak masyarakat Sumbar segera mengisi data di laman sensus.bps.go.id. Apabila sensus penduduk sukses, tentu pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat dalam berbagai hal, termasuk di antaranya persoalan ekonomi.

Ia mencontohkan Cina, ekonomi negeri tirai bambu itu bisa melejit dikarenakan tingkat kesadaran pentingnya data sangat tinggi. Hanya saja, di Sumbar termasuk provinsi yang partisipasinya terendah. Sementara daerah lain, rata-rata sudah 15,20 persen.

Pitono juga mengklaim, sensus penduduk secara online telah dilakukan secara all out, dengan memasang banyak baliho, spanduk, dan sosialisasi di media sosial. Setelah sensus online, nantinya juga dilakukan sensus langsung door to door setiap penduduk bulan Juli.

Selain itu BPS, juga merekrut 100 mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) untuk membantu sosialisasi sensus penduduk secara online. Mahasiswa tersebut akan sosialisasi diutamakan di Kota Padang, untuk menggaet kaum milenial berpartisipasi.

 

"Kita harap, generasi milenial bisa meningkatkan partisipasi hingga 31 Maret 2020. Syaratnya sangat mudah, dan waktunya sekitar 10 menit, serta bisa dilakukan secara mandiri," pungkasnya.

169