Home Ekonomi BI Jateng Sosialisasikan QRIS ke Pedagang Pasar Pedurungan

BI Jateng Sosialisasikan QRIS ke Pedagang Pasar Pedurungan

Semarang, Gatra.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah gencar melakukan sosialisasi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Pekan QRIS Nasional (PQN) 2020 kali ini berada di Pasar Tradisional Pedurungan Kota Semarang.

Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Jateng, Andry Prasmuko mengatakan, merchant QRIS di Jateng sudah ada 228.466. Kemudian untuk Kota Semarang terdapat 55.954 merchant yang sudah terdaftar.

“Ini untuk februari, kalau maret sudah berkembang lagi. Ada QR lagi selain QRIS, setiap hari pasti berkembang,” katanya usai memberikan sosialisasi kepada para pedagang Pasar Pedurungan, Kota Semarang, Kamis (12/03).

Menurutnya, menggunakan sistem pembayaran QRIS dapat membantu para pedagang menghitung laba dan rugi secara real time. Selain itu pembayaran non tunai dapat mengurangi resiko pengedaran uang palsu di Pasar Tradisional.

“Kalau selama ini menggunakan layanan tunai, semoga dengan sistem QRIS sebagai alternatif pembayaran non tunai. Ini sangat bagaus, di sini sudah ada e-Retribusi pasar, maka tidak repot mencari pecahan uang kecil, dan pemerintah bisa langsung mengetahui hasil retribusi secara real time,” ucap Andry.

Untuk dapat menggunakan layanan QRIS, para pedagang dapat memanfaatkan layanan dari Bank Jateng yang berada di Pasar Pedurungan. “Kalau disini bisa menghubungi Bank Jateng, saya sudah coba pembayaran pakai bendera hijau, dengan aplikasi, dan ternyata bisa conect, dan bertransaksi langsung,” tuturnya.

Pembeli melakukan transaksi menggunakan QRIS di Pasar Pedurungan, Kota Semarang, Kamis (12/03). (GATRA/Budi Arista) 

Pemimpin Cabang Koordinator Bank Jateng Kota Semarang, Parmono mengatakan, di Pasar Pedurungan sudah terdapat 24 pedagang yang sudah menyediakan layanan transaksi QRIS. Dengan layanan non tunai tersebut, ia berharab dapat membantu para pedagang bertransaksi dengan pembeli secara cepat dan aman dari peredaran uang palsu.

“Pasar Pedurungan ini merupakan salah satu pasar yang sudah bekerjasama dengan bank jateng, selain berjualan juga retribusi non cash. Dengan adanya QRIS ini, pembiayaan dan pembayaran bisa dilakukan secara non cash, dengan QRIS ini untuk mngindari uang palsu, tanpa waktu lama, kita bisa mengetahu laba, omset secara real time,” ucap Parmono.

Sementara itu, Pedagang Sembako Pasar Pedurungan, Choirul Rizka mengaku para pembeli masih belum terbiasa menggunakan sistem pembayaran non tunai atau QRIS. Menurutnya masih butuh sosialisasi lagi untuk membiasakan masyarakat belanja di Pasar Tradisional menggunakan sistem pembayaran QRIS.

“Sudah 3 minggu ini pakai QRIS, masih jarang yang menggunakan, masih belum pada pakai sistem ini. Saya kulakan juga masih pakai cash, kalau distributor sudah pakai pembayaran digital semua akan enak transaksinya, tapi sekarang masih belum,” ujarnya.

415