Home Kesehatan 15 Orang di Kota Tegal Derita Demam Berdarah, Dua Meninggal

15 Orang di Kota Tegal Derita Demam Berdarah, Dua Meninggal

Tegal, Gatra.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tegal, Jawa Tengah sudah mencapai 15 kasus dalam dua bulan terakhir. Dua penderita meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

"Tahun ini dari Januari sampai dengan 12 Maret sudah ada 15 kasus demam berdarah. Tersebar di beberapa kelurahan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tegal Imam Syahadat, Jumat (13/3).

Dari 15 kasus tersebut, Imam menyebut ada dua penderita yang meninggal dunia. Penderita tersebut masing-masing berusia 22 tahun dan 10 tahun. "Meninggalnya ketika dirawat di RSUD Kardinah," ungkapnya.

Imam mengatakan, jumlah kasus tersebut masih lebih rendah dibandingkan kurun waktu yang sama pada tahun lalu. Pada tahun lalu dari Januari hingga Februari tercatat ada lebih dari 15 kasus DBD.

Menurutnya, munculnya kasus DBD salah satunya dipengaruhi musim pancaroba yang tidak menentu. "Ini siklus lima tahunan dan pengaruh pancarobanya yang tidak teratur, kemudian iklimnya juga ekstrem," ucapnya.

Imam mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan kasus DBD. Salah satunya dengan melakukan pemasangan ovitrap atau alat perangkap nyamuk di rumah-rumah warga sejak 2017. Pada tahun ini terdapat 12 ovitrap yang dipasang.

"Ovitrap ini dikasih jerami dan air, supaya nyamuk bertelur di situ. Setelah satu minggu, airnya dikuras dan dibuang," jelasnya.

Menurut Imam, pemasangan ovitrap efektif untuk menekana jumlah kasus demam berdarah di suatu lingkungan permukiman warga. "Misalnya di satu RW yang dipasang ovitrap jumlah kasus demam berdarahnya lebih sedikit dibandingkan di RW yang tidak dipasang ovitrap," ujarnya.

Selain pemasangan ovitrap, langkah lainnya yakni dengan menggencarkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke masyarakat.

"Masyarakat terus kami himbau untuk banyak melakukan PSN, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Jadi kita berdayakan masyarakat," ucap Imam.

244