Jakarta, Gatra.com - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebut jambu biji bisa menjadi salah satu alternatif buah yang bisa di konsumsi masyarakat untuk pencegahan dan mengurangi dampak Virus Corona dalam tubuh.

Dekan FKUI, Prof. Ari Fahrial Syam gabungan Peneliti Kedokteran UI, Farmasi UI, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyampaikan dengan memanfaatkan teknologi Bio Informatika, telah mengetahui struktur dari komponen dan genom dari virus tersebut. Selain itu, dari tim gabungan telah dilaporkan potensi obat bisa bekerja terhadap virus tersebut.

"Nah, kita punya daftar senyawa-senyawa dari herbal kita. Lalu kita cocokan, ternyata dari riset secara bioinformatila ini, selama melalui proses docking yang dikerjakan peneliti. Ternyata, bahwa komponen pada jambu biji ini cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah atau paling tidak mengurangi virus tersebut," kata Ari saat ditemui dalam diskusi di Kampus FKUI, Jakarta, Jumat (13/3).

Ari menegaskan penelitian tersebut masih merupakan tahap awal dan membutuhkan langkah lanjut seperti infitri atau penelitian dan animal study.

"Sekarang kami sampaikan, bahwa ini baru hasil riset secara Biofarmatika. Jadi, secara Biofarmatika, Jambu biji bisa jadi pilihan untuk masyarakat. Tapi, ini belum sampai tahap mengobati," ujar Ari.

Peneliti FKUI, Dr. Fadilah menghimbau tidak ada pengolahan khusus terhadap konsumsi jambu biji untuk pencegahan Virus Corona tersebut. Artinya, masyarakat bisa mengkonsumsi buah jambu biji secara normal

"Untuk mengkonsumsi sebetulnya seperti biasa kita konsumsi saja. Jambu biji tersebut bisa di jus, bisa dimakan langsung juga," katanya.