Home Ekonomi Pakai QRIS, Sumbangan Tempat Ibadah Aman Pencurian

Pakai QRIS, Sumbangan Tempat Ibadah Aman Pencurian

Semarang, Gatra.com - Bersedakah di tempat ibadah tidak perlu lagi menggunakan uang tunai, tapi bisa secara nontunai melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Dengan menggunakan QRIS, pengurus tempat ibadah juga tidak perlu lagi khawatir uang sumbangan dari para jemaah yang dimasukkan dalam kotak hilang dicuri orang.

“Menggunakan QRIS lebih aman dibandingkan kalau menggunakan kotak seperti sekarang risikonya banyak, seperti dicuri,” kata Tim Sistem Pembayaran dan Keuangan Inklusif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Maya Lestarini Kusumaningrum kapada Gatra.com di sela “Sosialisai QRIS” kepada pengurus tempat ibadah di Kantor BI Jateng di Semarang, Jumat (13/3).

Kegiatan sosialisasi itu diikuti ratusan orang dari pengurus tempat ibadah, masjid, gereja, vihara, serta pura di Semarang dan sekitarnya.

Lebih lanjut Maya, mengatakan menggunakan QRIS pengurus tembat ibadah juga tidak perlu lagi harus menghitung uang sumbangan jemaah yang dimasukkan dalam kotak, serta menyetorkan ke bank.

Pembuatan QRIS cukup mudah, pengurus tempat ibadah cukup mendaftar ke penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) bank dan non-bank guna mendapatkan logo sistem tersebut.

Logo QRIS tinggal ditempelkan di depan tempat ibadah menggantikan kotak. Para jemaah cukup melalui smartphone milikinya ditempelkan ke logo itu serta tinggal menuliskan nominal uang yang akan disumbangkan.

“Dananya langsung masuk ke rekening pengurus tempat ibadah atau yayasan yang telah ditunjuk, sehingga tidak perlu lagi setiap hari harus menghitung uang yang masuk di kotak serta pergi ke bank untuk menyetorkan uang,” ujarnya.

Menurut Maya, tidak ada potongan dana yang masuk ke tempat ibadah, semua sesuai dengan nominal sumbangan dari jemaah.

“Saat ini tempat ibadah yang telah memakai QRIS adalah Masjid Baiturrahman Kota Semarang,” katanya.

Kepada pengurus tempat ibadah, Maya mengimbau agar berhati-hati dalam menggunakan QRIS karena logo bisa disalahgunakan orang jahat dengan mengganti logo QRIS ke rekeningnya.

“Setiap hari agar logo QRIS yang dipasang dicopot. Kalau logos QRIS rusak, bisa minta ke PJSP,” sarannya.

Sementara itu, Sekretaris Takmir Masjid Darul Amal Salatiga, Dahlan, menyambut baik adanya sistem QRIS karena lebih aman dari pencurian dan pengurus tidak perlu lagi harus menghitung uang dalam kotak.

Hanya saja penggunaan QRIS bagi orang tua lanjut usai menjadi kendala karena harus menggunakan smartphone sehingga menyulitkan.

“Bagi generasi milenial yang sudah akrab dengan smartphone bagus. Kami berencana ke depan akan menerapkan QRIS,” ujar Dahlan.

550