Home Ekonomi Teten: Bahan Lokal Pro Lingkungan Dongkrak Ekspor Mebel

Teten: Bahan Lokal Pro Lingkungan Dongkrak Ekspor Mebel

Bantul, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki meminta pengusaha dan perajin di industri mebel mengutamakan bahan baku lokal dengan memperhatikan aspek lingkungan. Strategi ini diharap memperluas pasar mebel Indonesia yang saat ini baru menguasai dua persen pasar dunia.
 
Hal ini disampaikan Teten saat membuka pameran Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2020 di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Sabtu (14/3). Tahun ini, pameran tahunan ini berlangsung pada 14-17 Maret. 
 
"Saat ini pasar ekspor industri furnitur Indonesia di pasar dunia hanya menguasai dua persen. Dengan tradisi panjang, baik dari kualitas manusianya, bahan baku, maupun industrinya yang kuat, presiden menetapkan furnitur sebagai produk unggulan ekspor," kata Teten. 
 
Menurut Teten, di tengah pasar furnitur dunia yang semakin berkomitmen melindungi lingkungan, perajin menghadapi tantangan untuk mendapatkan bahan baku. 
Indonesia memang kaya bahan baku industri furnitur, seperti rotan, bambu, dan kayu.
 
Namun industri ini masih kesulitan menerapkan teknologi tinggi untuk mengolah bahan baku sesuai keinginan pasar. "Industri furnitur dunia sangat dinamis, perkembangan begitu cepat. Jika tidak mengikuti selera pasar dunia, baik dari sisi art design maupun pengunaan bahan baku, kita akan kalah," ujarnya.
 
Teten menilai, penggunaan bahan baku lokal berdampak penting dalam memperbaiki neraca perdagangan nasional. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Industri akan memberi pelatihan ke perajin, termasuk soal penerapan teknologi untuk bahan baku.
 
"Ini penting karena industri dan UMKM furnitur memiliki keunggulan dan berpeluang merebut pasar dunia. Kita juga akan perkuat kebutuhan bahan baku berkelanjutan dari hulu sampai hilir. Kita akan bereskan persoalan bahan baku," katanya.
 
"Kehadiran Jiffina di tengah kewaspadaan virus Corona Covid-19 layak diapresiasi. Pameran ini adalah media interaktif perajin dan pengusaha furnitur bertemu pembeli. Termasuk juga kemungkinan pembiayaan oleh perusahaan besar ke perajin kecil untuk peningkatan mutu serta kapasitas produksi," jelasnya. 
 
Ketua Commite Jiffina 2020 Endro Wardoyo menyatakan pada hari pembukaan pameran sekitar 1.000 pembeli dari luar negeri telah mengonfirmasi kedatangan dan menyatakan tidak khawatir pada ancaman Covid-19. 
 
"Selama tiga hari ke depan target total pengunjung 4.500 orang dengan perkiraan 1.500 pengunjung luar negeri. Target transaksi kami harapkan menembus 80 juta USD. Tahun lalu lalu transaksi mencapai 67 juta USD," ujarnya.
 
Menurutnya, ajang Jiffina 2020 menjadi momentum tepat mengisi kekosongan pasokan mebel dari Cina yang menguasai 30 persen pasar dunia. Pameran ini menjadi pintu masuk furnitur Indonesia untuk meningkatkan posisinya di pasar dunia.
148