Solo, Gatra.com – Pasca menetapkan kota Solo berstatus kejadian luar biasa (KLB) virus corona, tercatat saat ini kasus pasien corona bertambah. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (14/3).

”Data yang diterima dari Bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih) ada tiga orang yang dirawat di RSUD dr Moewardi,” ucap Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Rudy merinci, pasien pertama yang saat ini dirawat yakni pernah bersama dengan pasien positif corona yang sudah meninggal. Riwayatnya, pasien ini bersama-sama berangkat ke Bogor dan menginap dalam satu kamar serta pulang menggunakan bus yang sama.

”Pasien ini rumahnya di (kelurahan) Kadipiro, namun domisilinya di (kelurahan) Mojosongo,” ucap Rudy.

Pasien kedua yang dirawat, merupakan warga Wonogiri. Pasien ini riwayatnya berada di seminar yang sama, dengan pasien corona yang meninggal dan pulang menggunakan bus yang sama.

”Kalau yang ini belum ditetapkan positif atau tidak,” ucapnya.

Pasien ketiga yakni seorang guide yang datang dari Bali. Pasien ini terindikasi juga virus coronna. ”Namun dia juga masih belum ditetapkan apakah positif atau negatif,” ucap Rudy.

Rudy mengatakan ada satu lagi yang dianggap terpapar oleh pasien positif corona yang meninggal. Dia adalah sopir dari pasien yang meninggal. Saat ini Pemkot tengah menelusuri dan mengidentifikasi apakah sopir ini terpapar atau tidak.

”Sayangnya dia belum dibawa ke Moewardi. Tapi dari riwayatnya, jaketnya sempat dipakai oleh yang meninggal karena corona,” ucap Rudy.

Rudy memutuskan untuk membuka data pasien corona ini. Sebab menurutnya langkah ini bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti. Namun langkah ini dilakukan untuk melakukan pencegahan secara bersama-sama.

”Saya imbau agar masyarakat tidak perlu panik. Kami (pemerintah Solo) serius untuk menangani virus ini dan mengatasinya. Saya yakin dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), menjaga pola makan dan lingkungan sehat juga bisa melawan virus corona,” ucapnya.