Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendukung seluruh perguruan tinggi di daerah yang terdampak wabah Covid-19 untuk memberlakukan penghentian sementara kegiatan akademik, seperti perkuliahan dengan tatap muka. Hal itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan Minggu (15/3).

Nadiem juga meminta perguruan tinggi segera mengambil kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa segera. 

"Kami mendukung penuh keputusan para pimpinan perguruan tinggi di wilayah yang positif terdampak Covid-19 untuk mendukung kegiatan perkuliahan dengan pembelajaran [dalam jaringan] dari rumah guna menghindari penyebaran virus," kata Nadiem di Jakarta, Senin (16/3).

"Keselamatan dan kesehatan mahasiswa dan warga kampus harus diutamakan. Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang dapat dijalankan," ujar Nadiem

Menyikapi perkembangan terakhir, Nadiem juga melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah mengimbau perguruan tinggi segera mengambil tindakan cepat, dan terukur untuk mengingatkan Covid-19 di lingkungan kampus. 

Dijelaskan Plt Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam, saat ini, Ditjen Dikti terus melakukan rekapitulasi jumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mengambil kebijakan perkuliahan dari rumah. 

"Sampai saat ini terdapat sekitar 65 perguruan tinggi yang disetujui kebijakan perkuliahan dari rumah menyikapi persebaran Covid-19 yang telah menjadi wabah di negara kita. Daftar ini akan terus diperbaharui dengan laporan dari PTN atau Dikti," ujar Nizam.

Menurut Nizam, pembelajaran dari rumah dapat dilakukan secara sinkron melalui penggunaan konferensi video atau sinkron dengan email atau berbagai aplikasi pengiriman pesan lainnya. Materi pembelajaran dapat juga memanfaatkan berbagai sumber yang sudah tersedia. 

"Yang terpenting dan harus ditekankan adalah bukan liburan tetapi belajar dari rumah, dengan cara e-learning dan sebagainya," kata Nizam.