Home Kesehatan Anggota DPRD Blora Ngamuk, Tolak Pemeriksaan Corona

Anggota DPRD Blora Ngamuk, Tolak Pemeriksaan Corona

Blora, Gatra.com – Penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian masif di Indonesia, membuat semua pihak melakukan berbagai upaya untuk mencegah virus dari Wuhan China itu makin meluas. Salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan setiap orang yang baru datang dari luar kota.

Hanya saja, hal itu tidak sepenuhnya mendapatkan dukungan dari semua pihak. Bahkan dari kalangan anggota DPRD.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, ini misalnya, mereka justru tidak memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Mereka menolak untuk dilakukan pemeriksaan dan penyemprotan disinfektan.

Pemeriksaan dilakukan, karena 37 anggota DPRD Kabupaten Blora ini baru datang dari Pulau Lombok setelah melakukan kunjungan kerja selama empat hari. Mereka tidak sendiri tapi juga mengajak anak dan istri.

Pengecekan yang dilakukan petugas Dinkes di Terminal Padangan Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Jawa Timur Kamis malam (19/3). Mereka mengganggap pemeriksaan dilakukan tidak seusai dengan prosedur.

Dari sebuah tayangan video yang beredar di kalangan wartawan, awalnya beberapa anggota DPR yang baru datang, berkenan diperiksa suhu badan dan juga diseprotkan disinfektan.

Namun, ada salah satu anggota DPR dari partai Hanura, yang diketahui bernama Warsit menolak keras pengecekan yang akan dilakukan oleh petugas. Saat hendak diperiksa Warsit berteriak memanggil petugas pemeriksa. “Mana petugas dari DKK, (Dinas Kesehatan), mana surat tugasnya,” teriaknya.

Diapun ditemui oleh Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (P3PLP), Edi Sucipto yang saat itu memimpin pengecekan.

“Kamu pejabat ndak? Surat tugasnya mana? Kita itu DPRD bukan “Gembala” ada aturannya, ada undang-undangnya. Kita tugas di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita. Mana suratnya,“ hardik Warsit kepada petugas.

"Kalau dianggap bahwa masyarakat dari luar kota diperiksa, lha kamu setiap malam harus menghadang bus luar kota itu? Saya pengawas lho. Kemarin bupati dari Yogya sama anak istrinya kamu periksa tidak? Kami ini DPRD setingkat bupati," lanjutnya.

Usai marah-marah, anggota DPRD ini akhirnya mengajak petugas dari Dinas Kesehatan, untuk melanjukan pengecekan di RSUD Cepu. “Ayo kesana, (RSUD Cepu), cepat semuanya,” ujarnya lantang.

Hanya saja, meski mereka sendiri yang mengajak untuk diperiksa di rumah sakit, namun ternyata mereka tidak datang. Awak media yang sudah menunggu, tidak mendapati bus yang membawa rombongan anggota DPRD Blora.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (P3PLP), Edi Sucipto, sudah memeriksa 14 orang dari rombongan Anggota DPRD Blora yang baru datang dari Lombok. “Tetap akan melakukan pemeriksaan seluruh anggota dewan dengan mendatangi rumahnya masing-masing,” ujarnya.

487