Jambi, Gatra.com - Desakan transparansi terhadap identitas pasien positif Covid-19 juga muncul dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi. Namun DPRD lebih memilih langkah persuasif.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengatakan, masalah transparasi dalam keadaan ini sebenarnya sangat penting. Namun, ada protap kesehatan yang mengharuskan identitas pasien itu adalah privasi. Terkecuali memang pihak keluarganya yang memberanikan diri untuk menanggapi.

Edi lebih menekankan kepada pihak keluarga yang harus legowo untuk transparan. Sebab hal ini tujuannya bukan membuka aib, namun untuk membantu memutus rantai penyebaran.

"Menurut saya kalau untuk memberikan data lengkap pasien positif Covid-19 di peraturan kesehatan memang tidak boleh. Sebab itu privasi. Namun di saat seperti ini, maunya pihak keluarga harus bisa cepat menyikapi untuk jujur dan memberikan laporan dan memberikan informasil ke publik. Agar siapa pun yang melakukan kontak fisik kepada pasien bisa melaporkan diri kepada tim gugus corona untuk mendapatkan penanganan sebagaimana seharusnya atau mengisolasikan diri dulu. Siapa pun itu," kata Edi Purwanto kepada Gatra.com, Rabu (25/3).

Politisi PDIP ini menjelaskan transparansi riwayat kontak diketahui, maka akan mudah mengetahui siapa - siapa saja yang akan menjadi ODP untuk diperiksa lanjutan.

"Jika laporan dari keluarga ataupun record kontaknya sudah tahu, bisa langusng cek riwayat kontak fisik pasien dengan siapa-siapa saja melakukan pertemuan," ujarnya.

Untuk diketahui, setelah ditetapkannya oleh Kemenkes satu pasien Jambi yang positif mengidap Covid-19. Sampai saat ini belum ada kejelasan tentang secara resmi siapa pasien tersebut. Seorang lagi dilaporkan meninggal dengan status orang dalam pengawasan (ODP).