Home Kesehatan Kamis, Pemprov Jatim Mulai Distribusikan Rapid Test

Kamis, Pemprov Jatim Mulai Distribusikan Rapid Test

Surabaya, Gatra.com - Dinamika persebaran wabah Covid-19 masih belum berakhir. Angka pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) masih meningkat.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mencatat ada penambahan jumlah ODP yang menjadi 2.542 pasien. Begitu pula angka PDP, yang bertambah menjadi 190. Sedangkan jumlah pasien yang positif Covid-19, masih berjumlah 51 orang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mulai mendistribusikan alat rapid test besok Kamis (25/3). Pihaknya akan mendistribusikan 10.000 alat rapid test ke seluruh daerah di Jawa Timur.

"Besok, rapid test akan sampai (di Jawa Timur). Kami akan mendistribusikan (alat rapid test) sesegera mungkin," kata Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya (25/3).

Khofifah menjelaskan, alat rapid test nantinya tidak akan disalurkan secara merata. Melainkan disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit, terutama yang menjadi rujukan Covid-19.

Jika, masih ada sisa saat pendistribusian, Khofifah berencana mendistribusikan alat rapid test untuk memeriksa para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dirinya mengatakan, mendapat laporan adanya beberapa warga Jawa Timur yang mudik dari Jawa Tengah dan Jakarta.

"Saya rasa ini menjadi catatan kami di titik-titik mana mereka (para PMI) baru kembali dari Jakarta. Maka mereka akan masuk kategori prioritas untuk mendapatkan rapid test," kata Khofifah.

Direktur Utama RSU dr. Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, rapid test tersebut akan digunakan untuk screening. Dinas Kesehatan kota dan rumah sakit rujukan dengan angka PDP yang tinggi, akan mendapat lebih banyak alat rapid test.

Selain itu, distribusi alat rapid test juga akan memprioritaskan rumah sakit dengan tenaga medis Covid-19 yang banyak. Termasuk, sejumlah rumah sakit yang sedang memiliki ruang isolasi dan sedang menampung orang dengan resiko (ODR).

"Jadi, (alat rapid test) akan dibagi ke Dinas Kesehatan kota dan rumah sakit. Kemudian akan kami evaluasi rumah sakit-rumah sakit yang merawat PDP-nya lebih banyak," kata Joni.

Meski banyak yang diprioritaskan, Joni mengatakan bahwa tidak akan ada rumah sakit yang tidak mendapat alat rapid test. Dia menjanjikan akan ada kiriman alat rapid test selanjutnya yang akan datang di Jawa Timur.

"Memang 10 ribu (alat rapid test) ini kurang. Nanti akan terus menerus, kalau barangnya datang akan kami distribusi lagi," jelasnya.

Selain mengkonfirmasi soal alat rapid test, Pemprov Jatim kembali meluncurkan situs atau website tentang penanganan Covid-19. Website tersebut digunakan untuk memfasilitasi dan menjawab apapun pertanyaan masyarakat secara langsung, seputar Covid-19.

Termasuk, rumor tentang obat Chloroquine yang konon katanya dapat menyembuhkan pasien dari Covid-19. Ada 1.800 relawan di Jawa Timur yang terdiri dari mahasiswa pada bidang studi kesehatan dan tim medis.

108