Jakarta, Gatra.com - Sujiatmi Notomihardjo, 77 tahun, ibu Presiden Jokowi, meninggal dunia karena kanker tenggorokan, 25/03, di RS Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah. Ibunda Jokowi telah berikhtiar selama empat tahun untuk mengobati penyakitnya.

Mengenali stadium dari kanker tenggorokan sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan. Membuat keputusan pengobatan dimulai dari tahap mengetahui perkembangan penyakit. Stadium kanker tenggorokan adalah salah satu faktor terpenting dalam mengevaluasi pilihan perawatan.

"Dokter kanker kami menggunakan berbagai tes diagnostik untuk mengevaluasi kanker tenggorokan dan mengembangkan rencana perawatan individual," tulis cancercenter.com.

Pusat kanker Amerika melakukan analisa kanker tenggorokan menggunakan sistem Komite Gabungan Amerika untuk Kanker, metode yang diterima secara umum berdasarkan tiga komponen utama:

T (tumor): Ini menggambarkan ukuran tumor asli.

N (simpul): Ini menunjukkan apakah kanker ada di kelenjar getah bening.

M (metastasis): Ini merujuk pada apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Angka (0-4) atau huruf X ditetapkan untuk setiap faktor. Angka yang lebih tinggi menunjukkan meningkatnya keparahan. Sebagai contoh, skor T1 menunjukkan tumor yang lebih kecil daripada skor T2. Huruf X berarti informasi tersebut tidak dapat dinilai.

Setelah skor T, N, dan M ditetapkan, salah satu dari keseluruhan tahapan ini ditetapkan:

Stadium I (kanker tenggorokan stadium 1): Tumornya kecil (sekitar 2 cm atau kurang) dan terbatas pada tenggorokan.

Stadium II (kanker tenggorokan stadium 2): Tumor telah tumbuh lebih besar (biasanya antara 2 cm dan 4 cm) tetapi masih tersisa di dalam tenggorokan. Tidak ada bukti penyebaran ke kelenjar getah bening atau situs yang jauh.

Stadium III (kanker tenggorokan stadium 3): Tumor telah tumbuh di luar tenggorokan dan dapat meluas ke jaringan atau organ terdekat. Kanker mungkin atau mungkin tidak menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.

Stadium IV (kanker tenggorokan stadium 4): Tumor dapat berukuran berapa saja dan tetap di leher, atau mungkin telah memengaruhi banyak kelenjar getah bening. Mungkin juga telah menyebar ke situs yang jauh, seperti paru-paru.