Home Teknologi Mahasiwa UPGRIS Tawarkan Teknologi Pembayaran Biometrik

Mahasiwa UPGRIS Tawarkan Teknologi Pembayaran Biometrik

Semarang, Gatra.com - Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menawarkan gagasan penggunaaan teknologi biometrik untuk transaksi pembayaran.

Dengan teknologi biometrik proses transaksi pembayaran barang atau jasa tidak perlu lagi menggunakan uang, kartu, dan alat pembayaran lainnya.

Gagasan pembuatan teknologi biometrik ini karya tiga mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) UPGRIS, yakni Eko Prasetyo, Mustaqfirin, dan Kharisma Felix Andriyanto.

Menurut Eko Prasetyo, transaksi pembayaraan menggunakan teknologi biometrik cukup dengan menempelkan sidik jari ke suatu perangkat.

“Menggunakan teknologi biometrik transaksi pembayaran jadi lebih cepat, aman, efektif, dan efisien,” katanya, Jumat (27/3).

Uang yang digunakan pembayaran, lanjutnya, adalah digital currency sehingga tidak perlu menggunakan uang atau alat pembayaran lainya.

Caranya cukup scan biometrik maka saldo pada digital currency pengguna akan otomatis berkurang sesuai dengan barang atau jasa yang dibeli.

“Untuk keamana data menggunakan algoritma block chain agar data pengguna dapat diubah menjadi string acak atau hash,” ujar Eko.

Lebih lanjut, Eko menyatakan gagasan tersebut telah dituangkan dalam karya tulis berjudul “Pemanfaatan Digital Currency dalam Transaksi Keuangan Menggunakan Teknologi Biometrik dan Algoritma Blockchain.

Karya tulis ini meraih juara II pada “Lomba Muria Essay Competition” 2020 tingkat perguruan tinggi se-Jateng.

“Kami belum memiliki rencana untuk mewujudkan gagasan ini dengan membuat alat biometrik. Tergantung pihak UPGRIS karena biaya pembuatan mahal,” kata mahasiswa semester VI ini.

Sementara, Dekan Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS, Drs. Slamet Supriyadi, mengatakan merasa bangga dengan pencapaian prestasi karya mahasiswa.

Prestasi ini, harap Slatmet, dapat meningkatkan semangat dan motivasi mahasiswa lainnya menciptakan gagasan-gagasan baru yang inovatif untuk memecahkan suatu permasalahan.

“Semoga prestasi mahasiswa FTI terus meningkat agar mampu bersaing secara global. Kami terus mendorong para mahasiswa terus mengasah kemampuan diri supaya setelah lulus memiliki kompetensi,” ujar dia.

231