Semarang,Gatra.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang resmi menutup seluruh destinasi wisata, tempat hiburan, tempat permainan, SPA, dan panti pijat guna menekan penyebaran Covid19.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan kebijakan ini resmi berlaku mulai 28 Maret 2020 hingga 2 minggu ke depan tanpa pengecualian.
"Seluruh tempat wisata, tempat hiburan, wahana permainan, SPA dan panti pijat kami resmi tutup. Sebab, semakin banyak jumlah PDP dan ODP Covid19 di Kota Semarang," ujarnya saat ditemui, Senin (30/3).
Tak hanya menutup tempat wisata atau hiburan, Pemkot Semarang juga meniadakan kegiatan wisata car free night di kawasan Kota Lama. Begitupun pasar kuliner di Jalan Depok dan Pasar Kuliner Semawis di daerah Pecinan yang rutin dilaksanakan setiap akhir pekan.
"Kami menutup tempat tempat yang berpotensi memicu keramaian sebab penebaran Virus Corona akan semakin masif," sebutnya.
Namun, bagi rumah makan atau restoran pihaknya memberikan pengecualian. Iin mengimbau kepada seluruh pemilik restauran atau rumah makan untuk memberikan batasan batasan yang ketat bagi para pelanggannya.
"Untuk restoran atau rumah makan tidak kami tutup. Tapi kami minta tidak ada kerumuman atau hiburan seperti live musik karena itu bisa menjadi pemicu kerumunan," ungkapnya.
Ia bahkan tak segan segan membubarkan kerumunan jika masih ada warga yang membandel.
"Jka kami masih mendapati ada kerumuman kerumanan maka kami minta Satpol PP untuk tak segan segan membubatkan baik itu di restoran atau cafe," tegasnya.
Selama masa penutupan, ia meminta kepada seluruh pelaku pariwisata untuk menyempot atau membersihkan tempat wisatanya menggunakan disinfektan atau alat pembersih lain sesuai dengan standar kesehatan.
"Saya minta semua tempat wisata dibersihkan, di semprot menggunakan disinfektan supaya kuman, bakteri atau virus dapat mati dan tidak dapat menginfeksi," pintanya.
Berdasarkan pantuan Gatra.com, beberapa tempat wisata di Kota Semarang seperti Kota Lama, Lawang Sewu, Kelenteng Sam Poo Kong, dan beberapa meseum sepi dari aktifitas pengunjung. Beberapa diantarnya bahkan memajang tulisan tutup selama masa darurat pandemik Covid19.
