Home Ekonomi Cegah Sebar Corona, Bus Jakarta-Yogya Setop Operasi

Cegah Sebar Corona, Bus Jakarta-Yogya Setop Operasi

Gunungkidul, Gatra.com – Sebagian besar bus dari Jakarta tujuan Daerah Istimewa Yogyakarta mengentikan operasionalnya mulai Senin (30/3). Upaya mencegah penyebaran Covid-29 dan menjaga situasi atas kepulangan para perantau.

Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY Adi Didit Prasetyo menjelaskan bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dari Jakarta ke berbagai daerah berhenti beroperasi mulai hari ini. Adapun bus pariwisata telah setop beroperasi satu bulan ini sejak ada imbauan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait ancaman wabah Covid-19.

Angkutan pariwisata di DIY dikelola oleh 27 perusahaan otobus (PO) yang memiliki 581 bus. Adapun transportasi AKAP dikelola 10 PO dengan sekitar 300 bus. "Semuanya setop,” kata Didit saat dihubungi melalui telepon, Senin (30/3).

Salah satu perusahaan otobus di Gunungkidul yang berhenti beroperasi adalah PO Maju Lancar yang memiliki sekitar 75 bus. Para karyawan pun berhenti kerja sampai Jumat (6/4). Mereka pun diberi bantuan oleh perusahaan berupa beras.

"Karyawan sementara kami rumahkan dan diberi insentif beras. Kalau untuk karyawan dari perusahaan lainnya tergantung dari kekuatan finansial masing-masing,” kata Didit yang juga Direktur Operasional PO Maju Lancar.

Didit mengatakan, bus-bus berhenti beroperasi karena pertimbangan moral di tengah wabah Covid-19. Menurutnya, perusahaan otobus ingin memberi waktu bagi warga dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul agar siap menerima para perantau. Apalagi Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga telah meminta bus trayek asal-tujuan Jakarta berhenti beroperasi.

“Kondisi saat ini setiap perantau yang datang ditanya surat kesehatannya. Itu kan harus dites tenaga medis yang kompeten. Karena beberapa warga di desa menolak kedatangan perantau, jadi kami menjaga situasi saat ini. Kami maklumi warga asli juga butuh ketenangan supaya tidak tertular Covid-19,” katanya.

Didit berharap pemerintah punya perhatian ke industri transportasi umum, termasuk lewat pemberian bantuan dan kelonggaran angsuran kredit sesuai arahan Presiden RI dan Ototritas jasa Keuangan (OJK). “Okupansi sudah turun sekitar 80 - 90 persen untuk bus AKAP bulan ini, sedangkan bus pariwisata sejak bulan lalu,” ucapnya.

 

569