Brebes, Gatra.com - Kecelakaan beruntun melibatkan sebuah truk, dan enam kendaraan bermotor (KBM) lain terjadi di flyover Kretek, Desa Paguyangan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (31/3). Tiga orang tewas dan empat lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang diduga disebabkan rem blong ini.
Menurut Kasubag Humas Polres Brebes AKP Suraedi, kecelakaan terjadi beruntun melibatkan truk gandeng, empat mobil dan dua sepeda motor. "Korban meninggal tiga orang dan korban luka ringan empat orang," kata Suraedi saat dihubungi, Selasa (31/3).
Suraedi mengungkapkan, kecelakaan tersebut bermula saat truk gandeng G 1830 FR melaju dari arah selatan atau Purwokerto dengan kecepatan sedang. Setiba di lokasi kejadian, truk yang mengangkut gandum itu diduga mengalami rem blong sehingga lajunya tak terkendali dan menabrak pagar tembok SMK Amilia Paguyangan yang berada di sebelah barat jalan.
Usai menabrak tembok, gandengan truk terlepas dan truk terus melaju hingga menabrak empat orang yang sedang berdiri di tepi jalan serta satu sepeda motor Honda Honda Supra B 4740 IF. Laju truk kemudian baru terhenti setelah terjun ke dalam sungai yang berada di sebelah timur jalan.
Sementara bagian gandengan belakang truk juga masih tetap melaju dan menghantam mobil Toyota Corola D1820 FK yang sedang parkir di bengkel, sepeda motor Honda Beat G 4215 ZU, Toyota Inova B 2418 BKQ dan truk Colt Diesel G1945JR yang melaju dari arah berlawanan.
"Setelah menabrak truk Colt Diesel, gandengan belakang truk baru berhenti dalam kondisi terguling di tengah jalan," ujar Suraedi.
Adapun identitas korban tewas yakni Karmaen (45), warga Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan; Tobari (60), warga Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebe; dan Warsono (30), warga Desa Taraban, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. "Seluruh korban dibawa ke RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu," ungkap Suraedi.
Kasatlantas Polres Brebes AKP Adimas Purwonegoro mengatakan, penyebab kecelakaan masih dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil Traffic Accident Analysis (TAA) tim dari Polda Jawa Tengah. "Penyebab masih belum pasti. Menunggu hasil TAA," kata Adimas saat dihubungi Selasa (31/1).
