Home Kesehatan Bupati Sidak, Gedung Nakula Siap Tampung Pasien Covid-19

Bupati Sidak, Gedung Nakula Siap Tampung Pasien Covid-19

Sragen, Gatra.com - Gedung Nakula di kompleks Technopark Sragen segera dioperasikan menjadi RS darurat penanganan Covid-19. Penyelesaian rehabnya mencapai 50 persen. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai melakukan sidak pembangunan rehab di lokasi tersebut mengatakan rencana ke depan pemanfaatan ruang dan tata kelola sumber daya medis. Dalam sidaknya, ia didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto dan Kepala OPD terkait. 

Mereka memeriksa sejumlah ruangan, memastikan saluran air lancar, pengolahan limbah, dapur, tempat istirahat dan karantina dokter serta lainnya. Infrastrukturnya harus siap sebelum memindahkan personel medis ke sana. Kemudian menggeser aktivitas di gedung technopark ke Balai Latihan Kerja (BLK). 
Rumah sakit darurat yang sebelumnya digunakan untuk Mess pelatihan kerja ini di isi 26 kamar. Difungsikan untuk karantina atau isolasi pasien yang diduga menderita covid-19 selama 14 hari. Selain itu juga dibutuhkan tim medis yang akan bekerja di rumah sakit darurat.
"Yang bertugas di sini nanti tidak langsung pulang, karantina dulu 14 hari. Jadi perlu menyiapkan ruang karantina. Jadi mereka juga yang tugas disini juga butuh tempat tidur, kita siapkan," terang Yuni, sapaan akrabnya kepada wartawan di sela sidak, Sabtu (4/4).

Dalam penanggulangan covid-19, semua organisasi profesi medis dilibatkan. Demikian juga rumah sakit swasta akan dihubungi untuk membantu di rumah sakit darurat.
Bupati menyampaikan petugas yang bekerja di unit penanggulangan covid-19 akan mendapat perhatian dari pemerintah.

Direktur RS Darurat Covid-19 dr Y. Agus Sudarmanto menyampaikan akan msnyiapkan delapan dokter di tahap awal. Pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk tugas relawan di RS Darurat covid-19.
Dr Agus menyampaikan sebelum siap untuk difungsikan, butuh sekitar sepekan untuk menata obat, simulasi, dan sebagainya. "Kemungkinan pekan depan, loading alat kesehatan kan tidak bisa cepat," ujarnya. 
138