Home Ekonomi Cadev Susut karena Covid-19, Ekonom: Belum Persoalan Serius

Cadev Susut karena Covid-19, Ekonom: Belum Persoalan Serius

Jakarta, Gatra.com – Cadangan devisa hingga akhir Maret 2020 tercatat sebesar USD121 miliar. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu USD130,4 miliar. Penyebabnya karena keperluan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan menstabiliskan nilai tukar rupiah di tengah kepanikan pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), tergerusnya cadangan devisa sebesar USD9,4 miliar dalam sebulan, bukanlah persoalan serius. “Rasionalitas penurunannya sangat bisa dipahami dan dimaklumi sehingga tidak perlu dijadikan polemik yang tidak produktif,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Gatra.com, (07/04).

Pasalnya, stok cadangan devisa sebesar USD121 miliar masih kuat dan bisa diandalkan untuk keperluan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. “Dalam artian masih berada di atas standar kecukupan internasional yang 3 bulan,” ujarnya.

Ryan justru mengapresiasi langkah taktis Bank Indonesia yang selalu berada di pasar keuangan untuk melakukan intervensi di tengah kondisi luar biasa. “Sehingga melemahnya kurs Rupiah tidak berkelanjutan,” katanya.

Ryan menjelaskan bahwa peningkatan cadev ke depan bisa mengandalkan penurunan impor yang bersamaan dengan peningkatan ekspor. “Disamping dari penerbitan obligasi internasional (global bond),” ujarnya.

Menurut Ryan, BI sudah kembali menggunakan instrumen moneter untuk mengembalikan kurs rupiah ke posisi sebelumnya. Di samping itu, tim KKSK ikut meredam kepanikan dengan memberikan klarifikasi dan kebijakan relaksasi. “Bagaimanapun dalam perkembangan pekan ini sudah terjadi pembalikan capital inflows karena kepanikan sudah mereda seturut klarifikasi Tim KKSK minggu lalu,” ujarnya.

Penerbitan Perppu No.1 tahun 2020 tentang keuangan negara dan stabilitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19, menurut Ryan, memberi kepastian bagi pasar. “Kejelasan guidance kebijakan pemulihan ekonomi nasional ini mampu mengembalikan kepercayaan pasar, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencegah penularan pandemic Covid-19 lebih lanjut atau flattening the curve,” katanya.

229