Home Ekonomi Pertumbuhan Lambat, Pemprov Jateng Dorong UMKM Go Digital

Pertumbuhan Lambat, Pemprov Jateng Dorong UMKM Go Digital

Semarang, Gatra.com – Masih banyak pelaku UMKM di Jawa Tengah yang belum memanfaatkan internet untuk memasarkan produknya. Hal itu dikarenakan, masih banyak pelaku UMKM yang belum melek teknologi.

Kepala Dinas koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengakui, pertumbuhan starup atau UMKM yang memanfaatkan tekhnologi internet saat ini memang masih sedikit. Saat ini baru sekitar 3,5 persen UMKM di jawa tengah yang memanfaatkan internet dalam pemasaran produknya.

Jumlah tersebut jauh tertinggal dibandingkan Jawa Timur yang sudah mencapai 11 persen dan Jawa Barat yang mencapai 10 Persen.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang masih sangat minim,” katanya, Rabu (8/4)

Menurut Ema hambatan pertumbuhan starup diantaranya karena masih sedikitnya UMKM yang melek secara tekhnologi. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong para pelaku UMKM supaya lebih meningkatkan penggunaan teknologi.

Sebagai salah satu upaya untuk mendorong UKM agar lebih melek technologi, Pemprov Jateng telah membangun heterospace di UMKM Center Banyumanik.

Heterospace adalah ruang untuk berbagai pelaku industri kreatif dan UMKM dalam mengembangkan dan meningkatkan usahanya. Untuk kegiatan yang dilakukan akan ada seminar atau kelas yang mempertemukan pelaku industri dengan mereka yang sudah sukses.

“Dengan heterospace kami berikan fasilitas untuk pendampingan kepada UKM untuk lebih paham dunia digital. Kita juga siapkan pendamping berupada hetero mobile di 35 kabupaten kota,” ungkapnya.

Menurut Dia, pemasaran digital di Indonesia terbuka lebar. Berdasarkan, laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EVDCI) menyebutkan bahwa Nilai pasar ekonomi digital Indonesia telah menembus US$40 miliar pada 2019 dan diproyeksikan mencapai US$133 miliiar pada 2025.

Laporan EV-DCI menunjukkan bahwa ekonomi digital yang saat ini tumbuh pesat, hanyalah sebagian kecil dari potensi Indonesia.

Pertumbuhan bakal makin melesat jika Indonesia bisa menanggulangi beberapa kendala yang dihadapi seperti keterbatasan talenta digital, pelaku usaha yang enggan menggunakan produk digital, hingga akses atas layanan finansial yang rendah.

174