Home Kesehatan Ibu Rumah Tangga di Tegal Diberdayakan Produksi Masker

Ibu Rumah Tangga di Tegal Diberdayakan Produksi Masker

Slawi, Gatra.com - Para ibu rumah tangga di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah berinisiatif memproduksi masker menyusul langka dan mahalnya harga masker di pasaran. Produksi masal masker ini juga sekaligus untuk memberdayakan warga desa yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Pembuatan masker itu dikoordinir dan difasilitasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja. Masker yang dibuat adalah masker kain. Pembuatannya dilakukan di rumah-rumah warga.

Ketua PKK Desa Banjaragung Nur Khayati mengatakan, pembuatan masker dilakukan karena masker saat ini sulit didapatkan. Jika pun ada, harganya mahal.

"Jadi karena prihatin masker langka dan mahal, kami berinisiatif membuat masker. Pembuatannya selain ibu-ibu PKK juga warga desa yang di-PHK akibat virus corona," kata Nur Khayati, Rabu (8/4).

Menurut Nur Khayati, terdapat 19 ibu rumah tangga yang setiap hari memproduksi masker kain menggunakan mesin jahit. Bahan kain dan mesin jahitnya disediakan oleh PKK.

"Pembuatannya di rumah masing-masing. Karena kalau ngumpul di satu tempat kan tidak sesuai imbauan pemerintah untuk social distancing," ujarnya.

Nur Khayati mengatakan, warga yang membuat masker mendapat upah dari PKK sebesar Rp1.500 untuk tiap satu masker yang dibuat. Dengan cara ini, warga yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa tetap mendapat penghasilan dari pembuatan masker tersebut.

"Dalam sepekan, ada 5.000 masker yang dibuat. Warga yang membuat kami beri upah dari dana kas PKK. Jadi warga yang kena PHK karena virus corona tetap bisa tetap punya penghasilan," katanya.

Nur Khayati mengatakan, setelah terkumpul banyak, masker dibeli oleh pemerintah desa menggunakan anggaran desa. Masker selanjutnya dibagikan gratis ke warga yang membutuhkan menyusul sudah adanya imbauan dari pemerintah agar masyarakat menggunakan masker kain saat terpaksa harus beraktitivas di luar rumah untuk mencegah penularan virus corona.

"Maskernya dibeli desa dengan harga Rp3.500 per buah untuk dibagikan gratis ke warga. Semua keuntungan dari penjualan itu akan kami gunakan untuk kegiatan sosial di desa," ungkap Nur Khayati.

582