Asahan, Gatra.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menghunjuk RSUD. H. Abdul Manan Simatupang (HAMS) Kisaran, Asahan, Sumatera Utara sebagai rumah sakit pemberi rujukan bagi pasien Covid-19 ke rumah sakit lanjutan.
Kadis Kominfo Pemkab Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, RSUD HAMS Kisaran dijadikan rumah sakit pemberi rujukan untuk 5 wilayah kabupaten/kota di Sumut, yakni Tanjung Balai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara (Labura), Labuha Batu Selatan (Labusel) dan Batubara. "Ya benar, kita memang diperintah Gubsu untuk menjadi rumah sakit pemberi rujukan dalam penanganan Covid-19,"katanya.
Namun dia menegaskan, RSUD HAMS bukan menjadi rumah sakit penyembuhan, tetapi hanya menjadi rumah sakit pemberi rekomendasi rujukan. Semua pasien yang diduga terjangkit Covid-19 yang masih dalam status ODP atau PDP dari lima wilayah kabupaten harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan rekomendasi rujukan dari tim medis RSUD HAMS Kisarani untuk selanjutnya dirujuk ke RSU lanjutan.
"Dari hasil pemeriksaan tim medis kita nantinya diputuskan apakah seorang pasien perlu dirujuk atau tidak ke RSU lanjutan,"ungkapnya.
Jika dari hasil pemeriksaan ternyata diputuskan pasien tidak perlu dirujuk, maka pasien akan di karantina dalam ruang isolasi di RSUD HAMS atau karantina mandiri. Karena sesuai dengan protap penanganan Covid-19, untuk menyatakan seorang pasien yang diduga terjangkit Covid-19 positif atau tidak bukan kewenangan dari RSU pemerintah daerah.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 kabupaten Asahan ini mengakui, sarana dan prasarana termasuk tenaga medis spesialis RSUD HAMS masih sangat terbatas. Rencananya Pemkab Asahan akan mengajukan sejumlah kebutuhan yang diperlukan oleh Pemkab Asahan ke Gubsu dalam menyikapi keputusan Gubsu tersebut.
Saat ini RSUD HAMS Kisaran hanya memiliki 12 ruang isolasi bagi pasien ODP dan PDP. Rencananya dalam menyikapi keputusan Gubsu tersebut pemerintah daerah akan menyiapkan 20 ruang isolasi.
