Kupang, Gatra.com - Duta besar (Dubes) Indonesia untuk Timor Leste, Sahat Sitorus mengkonfirmasi ada satu warga negara Indonesia (WNI) di Timor Leste menjalani perawatan di Rumah Sakit RS Vera Cruz, Suco Caicoli, Dili Barat, karena suspect Covid-19. 

“Iya benar. Saat ini salah satu warga kita Indonesia berstaus PDP. Dia sementara menjalani perawatan, diisolasi di Rumah Sakit RS Vera Cruz, Suco Caicoli, Dili Barat ,” kata Sahat Sitorus kepada Gatra.com, Kamis (9/4). 

Sebelumnya pasien tersebut bersama 9 WNI lainnya berstatus ODP dengan rincian 6 orang di Dili dan 3 orang lainnya di Oecusi, Distrik Enclave Ambeno.

Namun di Oecusi Ambeno per 8 April 2020, dua orang menjalani Karantina lagi sehingga menjadi 5 orang. Dengan demikian saat ini WNI yang menjalani karantina dengan status ODP ada 10 orang dan satu yang PDP.

Lebih lanjut Sahat Sitorus menyebutkan saat ini pihak Kementrian Kesehatan Timor Leste masih menunggu hasil tes kedua sampel darah yang bersangkutan dari Darwin, Australia.

“Kita masih menunggu hasil tes kedua sampel darah yang bersangkutan dari Darwin, Australia. Kita berharap agar warga Negara kita ini dapat sembuh dalam perawatan ini,” harap Sahat Sitorus.

Dia mengatakan sesuai data yang terekap di kementrian Timor Leste, saat ini ada terdapat 43 suspect Covid-19. Sebanyak 41 lainnya dinyatakan negatif. Dua masih menunggu hasil hasil tes laboratorium, termasuk warga Indonesia. 

Dubes Sahat Sitorus juga mengatakan, pihaknya telah menerima pembertahuan resmi dari otoritas Negara Timor Leste untuk menutup semua pintu masuk mulai 13 April 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan, untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

Untuk itu, dia mengimbau agar petugas pengamanan di tapal batas, baik Indonesia maupun Timor Leste terus memperketat yang masuk ilegal melalui jalan tikus. Menykapi kondisi seperti ini, KBRI Dili mengimbau masyarakat kedua negara terus diberikan pemahaman atas dampak wabah Covid-19 melalui lintasan ilegal di perbatasan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat ini Timor Leste, Negara berpenduduk 1,2 Juta tengah melakukan lockdown. Saat ini, di wilayah bekas Provinsi Indonesia ke-27 yang merdeka 1999 lalu tersebut kini terdapat 815 orang dalam pengawasan (ODP).