Home Kesehatan Terkait Corona, Pakar : Manfaat Jamu Sama Seperti Vitamin

Terkait Corona, Pakar : Manfaat Jamu Sama Seperti Vitamin

Jakarta, Gatra.com - Peneliti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI, Dr. Teni Ernawati menyampaikan, fenomena maraknya konsumsi obat herbal jamu di tengah pandemi Corona ini merupakah hal yang patut dicermati secara seksama. 
 
Menurut Teni, terkadang masyarakat harus bisa dengan seimbang menerima informasi yang ada dan tersebar. Dirinya mencermati, Euforia yang terlalu tinggi juga ditunjukan dalam pemanfaatan jamu sebagai pencegah virus Corona.
 
"Contoh Mpon Mpon kemarin, itu ada literatur yang pro dengan konsumsi langsung ramai, kemudian justru ada literatur yang menyatakan kurkumin itu bisa mempercepat Virus, itu kan jadi kontra. Kalau menurut saya, selagi itu belum teruji secara scientific dan belum ada uji klinisnya itu harusnya dianggap sebagai pencegahan saja," kata Teni saat dihuhungi Gatra.com, Kamis (9/4).
 
Sejatinya, Teni tidak menyangkal bahwa jamu, bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, namun hal itu tak lebih, setidaknya sampai ada uji klinis lanjutan pada jamu tersebut. 
 
"Sehingga, sama fungsinya dengan vitamin sebetulnya. Jadi kalo kita lihat vitamin itu, kita konsumsi, tetap tidak boleh berlebihan," jelas Teni.
 
"Kita konsumsi herbal dengan daya konsumsi yang seimbang. Artinya, minum sehari sekali, jangan berlebihan tapi juga jangan kurang," sambungnya.
 
Teni juga menyamaikan, ribuan jamu saat ini sudah dieksplorasi di tanah air, namun, khasiatnya masih belum memiliki data scientifik dan teruji. Selama ini, khasiat jamu hanya diperoleh dari cerita turun temurun, atau bersifat bon formal. Sehingga, Teni sejatinya ingin jamu memiliki data jelas, terecord, dan terekam melalui uji klinis.
 
"Itu yang kita belum punya. Sehingga perlu ada regulasi uji klinis karena alam Indonesia itu perlu di klarifikasi scientifiknya itu. Senyawanya apa, khasiatnya apa, jadi tertulis dan terekam jika sudah melakukan uji klinis yang dilakukan," jelasnya. 
 
Uji klinis juga akan memuat Jamu tersebut di uji oleh rumah sakit mana, hasilnya apa, kelompoknya seperti apa, itu yang nantinya harus terekam. Sehingga, Teni melanjutkan, memang jadi jamu yang ada ribuan itu akan tersaring menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) yang sudah terstandarisasi.
 
749