Home Milenial Gandeng LPK, Pemkot Tegal Produksi 100 APD dalam Sehari

Gandeng LPK, Pemkot Tegal Produksi 100 APD dalam Sehari

Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Dalam sehari, APD yang diproduksi mencapai 100 buah.

APD yang diproduksi yakni baju hazmat. Pembuatannya dilakukan oleh para penjahit yang pernah mengikuti pelatihan menjahit yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian di LPK Gajahmada dan LPK Arum.

"Kita mendayagunakan LPK karena Kota Tegal tidak punya Balai Latihan Kerja. Setiap tahun ada pelatihan di LPK yang memiliki kejuruan menjahit. Nah alumni pelatihan itu kami minta membantu membuat APD," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal R. Heru Setyawan, Sabtu (11/4).

Menurut Heru, satu LPK bisa memproduksi 50 buah baju hazmat per hari. Sehingga dalam sehari, baju hazmat yang diproduksi di dua LPK tersebut mencapai 100 buah.

"Kami menyediakan bahan-bahannya, LPK yang memproduksi. Di dua LPK ada sekitar 20 penjahit yang memproduksi," ujarnya.

Heru mengatakan, bahan yang digunakan untuk membuat baju hazmat sebagai APD untuk tenaga medis yakni polypropylene spunbond. Material ini sudah sesuai standar WHO (World Health Organization) sehingga aman untuk digunakan menangani pasien yang terinfeksi virus corona.

"Bahan untuk membuatnya kami yang menyediakan. Kami carikan walaupun saat ini sulit dicari dan harganya juga naik terus," ujar Heru.

Heru menyatakan, seluruh APD yang diproduksi akan didistribusikan ke tiga rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kota Tegal untuk memenuhi kebutuhan APD yang jumlahnya terbatas.

"Kebutuhan APD baju hazmat di rumah sakit per hari 20 sampai 30 buah. Selain untuk tenaga medis di rumah sakit, petugas di posko pemeriksaan pintu masuk Kota Tegal juga harus dilengkapi APD bukan hanya masker," ucap Heru.

Dengan kebutuhan tersebut, Heru menyebut APD yang diproduksi di dua LPK tiap harinya bisa untuk memenuhi kebutuhan APD di tiga rumah sakit di Kota Tegal. Bahkan bisa untuk membantu memenuhi kebutuhan APD di rumah sakit di daerah lain.

"Kalau misalnya ada dari tempat lain yang kesulitan, bisa memenuhi juga. Kemarin RSUD di Bogor, Cibinong, Lampung sudah meminta. Dengan situasi sulit seperti sekarang, ini juga agar ekonomi kerakyatan tetap jalan." ucapnya.

Pengelola LPK Gajahmada, Muhammad Zaeni mengatakan, pengerjaan APD sudah mulai dilakukan sejak awal April. "Penjahit yang mengerjakan ada 10 orang. Tidak semua mengerjakan di LPK, ada juga yang mengerjakan di rumah," ujarnya.

Salah satu penjahit, Qoriyah (40), mengatakan, pembuatan APD tersebut sangat membantu dirinya mendapatkan penghasilan di tengah menurunnya pesanan baju untuk dijahit.

"Biasanya mau Lebaran ramai pesanan. Sekarang sepi. Jadi pembuatan APD ini lumayan untuk nambah-nambah. Sehari bisa dapat Rp150 ribu," ujar warga Kelurahan Pesurungan Kidul, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal ini.

146