Riyadh, Gatra.com - Otoritas Makanan dan Obat-obatan Arab Saudi (SFDA) pada hari Minggu menyetujui untuk melakukan uji klinis terhadap sejumlah obat yang dianggap sebagai anti virus corona (COVID-19) di tujuh rumah sakit yang berada di Arab Saudi.
Percobaan klinis yang dilakukan secara acak sebagaimana panduan internasional bagi perawatan tambahan COVID-19, pada pasien yang dirawat di rumah sakit, yang semuanya menerima standar perawatan lokal. Semua itu bertujuan memperoleh data terkait dengan efektivitas dan keamanan sejumlah obat antivirus dalam pengobatan corona virus seperti Remdesivir , Chloroquine, Lopinavir dengan Ritonavir dan Interferon Beta 1b.
Al-Arabiya melaporkan Senin, (13/4), uji coba klinis sedang dilakukan di bawah kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah entitas kesehatan di Saudi, di bawah pengawasan SFDA.
Kementerian Kesehatan mencatat ada 4.462 kasus virus korona yang dikonfirmasi di Saudi, 59 kematian pada hari Minggu.
Sejauh ini pemerintah Saudi telah mengambil sejumlah langkah untuk memerangi penyebaran virus corona sejak wabah penyakit ini pertama kali menyebar awal tahun ini.
Pada hari Sabtu, misalnya diberlakukan jam malam di seluruh Arab Saudi yang kemudian diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Senin lalu, Arab Saudi memberlakukan jam malam 24 jam dan mengunci kota-kota seperti Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf dan di seluruh gubernur di Jeddah, Taif, Qatif, dan Khobar.
Bulan lalu, mal sudha lebih dulu ditutup di seluruh negeri dan hanya toko kelontong dan apotek yang diizinkan beroperasi. Restoran dan kafe dilarang melayani makanan atau minuman di tempat mereka dan hanya dapat menawarkan layanan pengiriman.
Pertemuan publik dan pribadi juga dilarang di tempat-tempat seperti taman dan pantai. Pelaksanaan ritual ibadah di masjid-masjid juga telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
