Home Kesehatan RS Darurat Corona Sragen Siap, 108 Paramedis Ikuti Pelatihan

RS Darurat Corona Sragen Siap, 108 Paramedis Ikuti Pelatihan

Sragen, Gatra.com - Operasional rumah sakit darurat khusus menangani pasien positif terpapar corona maupun pasien dalam pengawasan (PDP) milik Pemkab Sragen menunggu kesiapan paramedis. Sebanyak 108 tenaga medis yang dipekerjakan di RS itu kini sedang menjalani pelatihan selama empat hari.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan  RS darurat corona telah selesai dibangunnya di kompleks Sragen Technopark. Di sini menyediakan 24 kamar yang setara fasilitas kelas I yang memiliki tempat tidur, kamar mandi dalam dan tabung oksigen. Tiap kamar diperuntukkan satu pasien rawat inap.

"Persiapannya selesai berikut fasilitasnya. Tinggal menyediakan teman-teman medis yang akan dipekerjakan. Dalam sepekan ke depan semoga siap bertugas. Sekarang masih menjalani pelatihan khusus," kata Yuni, sapaan akrabnya kepada wartawan di Sragen, Senin (13/4).

Ia mengatakan pelatihan tersebut tak sama bagi 108 tenaga yang akan dipekerjakan di RS darurat corona. Mereka memiliki protab berlainan untuk menangani pasien, yakni dari medis, tenaga penunjang dan paramedis. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya dokter dan 48 perawat. Tenaga medis dan paramedis ini diperbantukan dari rumah sakit negeri dan swasta di Sragen.

"Jadi nanti kita sistem kloter. Satu kloternya 20 orang tenaga medis dan paramedis. Mereka nanti akan bekerja dalam 3 shift selama 14 hari pertama. Setelah itu mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di lokasi yang sudah kita siapkan, sebelum diperbolehkan libur selama 14 hari. Lalu dilanjutkan oleh kloter berikutnya," urai Yuni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen ini.

Rawat inap di RS darurat corona diperuntukkan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang menunggu hasil swab dan orang dalam pemantauan (ODP) yang membutuhkan penanganan ekstra. Jika kondisinya memburuk, maka akan dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Anggota tim Covid-19 RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, dr Lulus Budiarto mengatakan pelatihan bagi SDM RS darurat corona untuk memberikan pemahaman seragam terkait prosedur penanganan pasien. Pelatihan ini meliputi deteksi pasien hingga perlakuan khusus bagi mereka.

"Kita berikan pelatihan untuk mendeteksi pasien apakah itu layak dikategorikan PDP. Nanti kita latih teman-teman untuk bisa melakukan deteksi. Nanti ada pelatihan anamnesis serta pemeriksaan fisik yang perlu dipertajam. Nanti ada warning score, dari situ bisa kita tentukan masuk PDP atau ODP. Termasuk tenaga penunjang juga kita berikan pelatihan karena semuanya memerlukan perlakuan khusus," terang Lulus.

182