Home Kebencanaan Hasil Rapid Test Kepulauan Sangihe, 2 ODP Reaktif

Hasil Rapid Test Kepulauan Sangihe, 2 ODP Reaktif

Manado, Gatra.com — Satuan tugas (Satgas) penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, telah memeriksa 5 orang dalam pemantauan atau OPD. Diantara mereka, hasil rapid test menunjukkan ada 2 yang disebut reaktif. Kelima OPD kini tengah menjalani karantina di RS Liun Paduli Tabukan Utara.

“Yang menunjukan reaktif ini adalah pria. Keduanya berusia 30 dan 23 tahun. Kami belum mendiagnosa itu sebagai positif Corona. Rapid Test saja yang reaktif,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Jopy Thungari kepada media Selasa (14/4)

Jopy, yang juga Kadis Kesehatan Sangihe, menjelaskan tes cepat tersebut akan diikuti dengan pemeriksaan swab lendir tenggorokan, kemudian sampelnya akan dikirim ke laboratorium di Makasar atau Jakarta pada Rabu 15 April 2020.

Menurutnya rapid test reaktif dapat saja menunjukan bahwa seseorang sudah terpapar dengan virus. 

“Bisa virus apa saja. Jadi untuk kepastian diagnosa, apakah ini kasus Covid atau bukan, itu kita menunggu hasil pemeriksaan swab tenggorokan dan kita berharap secepatnya bisa kita ketahui hasilnya,” ungkapnya.

Jopy mengimbau kepada masyarakat agar sekiranya patuh menjalankan protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

“Kami, kita tetap siaga, tetap waspada, melakukan apa yang dianjurkan oleh pemerintah supaya bisa terhindar dari covid 19,” ujarnya.

Satu hari sebelumnya Jopy menyampaikan jika ada seorang lelaki di Sangihe yang sebelumnya berstatus ODP, kini ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh Satgas Covid-19.

“Yang Pasti 1 PDP. Penetapannya hari ini. Diisolasi di Rumah Sakit Liun Kendage. Dia masuk hari Sabtu. Baru mendapat kepastian tadi jadi PDP,” ungkapnya.

Menurutnya, pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki riwayat perjalanan dari daerah transmisi seperti Manado, yang kemudian mempunyai keluhan berhubungan dengan Covid.

“Riwayat perjalanannya dari Manado. Dia ada keluhan yang berhubungan dengan covid,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Thungari mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, sebab PDP itu belum dinyatakan positif.

Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berada di ujung Utara perbatasan NKRI dengan Filipina akan melakukan pengetatan alur pelayaran laut dari Manado menuju Tahuna. Hal itu dikarenakan, Manado sebagai ibukota Sulawesi Utara, telah ditetapkan pada level transmisi lokal, atau sudah terdapat penularan lokal Covid-19.

Terkait pengetatan, Jopy menyebut pemberlakuan aturan tersebut untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 merambat ke Sangihe.

“Pembatasan penumpang dari Manado ke Tahuna untuk mengurangi resiko. Jadi kapal akan diatur seminggu tiga kali. Dan penumpang dibatasi perkapal cuma 50 orang. Minggu depan pelaksanaannya,” ujarnya.

Kebijakan yang diatur melalui rapat Satgas Covid-19 Kepulauan Sangihe juga menyasar pemberhentian sementara pelayaran Kapal Cepat rute Manado-Tahuna.

“Kapal cepat untuk sementara ditiadakan, dan kapal malam tetap jalan namun dibatasi 50 penumpang karena juga mengangkut logistik. Kita sosialisasi dulu, supaya masyarakat tidak kaget,” jelasnya.

Menurutnya penanganan pendatang melalui pelabuhan Tahuna juga akan diperketat, mengingat Manado sudah masuk kategori zona merah. 
 

221

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR