Home Kesehatan Pelalawan Siap Ajukan PSBB, Harris: Nyawa Lebih Penting!

Pelalawan Siap Ajukan PSBB, Harris: Nyawa Lebih Penting!

Pelalawan Gatra.com - Menyusul kota Pekanbaru yang sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan RI untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan Provinsi Riau, sepakat untuk  mengajukan proposal PSBB di kabupaten itu. "Nyawa lebih penting ketimbang dampak ekonomi atas pemberlakuan usulan proposal PSBB ini nantinya," ujar Bupati Pelalawan Harris, saat konfrensi pers di Kantor Bupati, Rabu (15/4).

Harris menyebutkan, dampak ekonomi akan sangat terasa pada saat pemberlakuan PSBB nantinya di Pelalawan, namun menurutnya itu tidak sebanding jika pertaruhannya adalah nyawa. Sebenarnya kata Harris penggodokan usulan PSBB ini berdasarkan hasil rapat yang telah dilakukan tim gugus tugas percepatan penangan  Covid-19 di Pelalawan. "Hasil rapat dan kita sepakat untuk mengajukan untuk diberlakukan PSBB. Untuk di acc atau tidak kita serahkan ke Kemenkes nantinya," ujarnya.

Usulan yang mendasari agar Pemkab Pelalawan sendiri untuk mengajukan PSBB itu, dilihat dari sektor geografis teritorial Pelalawan sendiri yang mana Pelalawan berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru, yang mana dalam waktu dekat akan menerapkan PSBB.

Bahkan menurut orang nomor satu di Pelalawan itu, 80 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan swasta di Pelalawan kebanyakan berdomisili di kota Pekanbaru. Untuk mengantisipasi gejolak ekonomi nantinya kata dia pihaknya sendiri kini tengah mendata warga yang akan menerima saluran bantuan paket sembako yang terkena dampak secara langsung akibat epedemi tersebut. "Saat ini kita lakukan pendataan sasarannya adalah masyarakat yang betul-betul terdampak, nanti kita bagikan paket Sembako, berkala selama tiga bulan, dari pengalokasian dana penanganan Covid-19 sebesar Rp63 miliar," tandasnya.

Untuk diketahui Hingga saat ini Pemkab pelalawan mendata sudah empat orang pasien positif terjangkit covid-19. Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (OPD) berjumlah 845 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 17 orang.

146