Home Internasional 1.500 Mahasiswa Indonesia di Mesir Butuh Bantuan Bekal

1.500 Mahasiswa Indonesia di Mesir Butuh Bantuan Bekal

Padang, Gatra.com - Pandemi virus corona telah berdampak buruk terhadap dunia. Kini, sebanyak 1.500 orang dari 7.580 jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir sangat membutuhkan bantuan bekal karena belum bisa pulang ke Tanah Air.

Pernyataan itu diungkapkan Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Mesir, Arief Mughni, bahwa mahasiswa asal Indonesia saat ini belum bisa pulang dikarenakan adanya kebijakan karantina parsial dari pemerintah Mesir sejak 15 Maret 2020 lalu.

"Setidaknya, ada sekitar 1.500 mahasiswa yang terdampak karena kebijakan parsial lockdown oleh Pemerintah Mesir akibat virus corona," kata Arief, saat dihubungi Gatra.com dari Padang, Rabu (15/4).

Dikatakan Arief, dari 7.580 orang total mahasiswa Indonesia tersebut, mayoritas belajar di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Selebihnya tersebar di berbagai lokasi lainnya, seperti di Thantha, Universitas Ain Shams, Qasr Aini, Zamalek, dan lainnya.

Kini, mahasiswa asal Indonesia tersebut mengalami kesulitan secara ekonomi atau dana logistik kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarenakan kurs dollar yang tidak stabil akibat dampak ekonomi oleh wabah corona virus disease (Covid-19) yang melanda dunia saat ini.

Apalagi, kata mahasiswa Indonesia asal Banda Aceh itu, mayoritas mahasiswa yang terdampak dan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan ada yang sudah berkeluarga, serta ada yang yatim piatu. Selain itu, juga kesulitan akses kepada dermawan di Mesir saat ini.

"Kita sudah membuka donasi, dan berharap ada bantuan dari donatur darimana pun melalui Rekening BNI 0373265101 a/n Atikah Nurul Azizah," ungkap mahasiswa Universitas Al Azhar, Kairo tersebut.

Mahasiswa Jurusan Aqidah Wal Falsafah semester akhir itu menuturkan, pihaknya melakukan penggalangan dana itu untuk membantu mahasiswa Indonesia di Mesir. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir untuk mencari solusi.

Dari penuturan Arief, kebutuhan setiap mahasiswa di Mesir saat ini berbeda-beda. Selain sembako, mahasiswa juga perlu membeli buku diktat perkuliahan, alat kebersihan seperti sabun, dan lainnya. Apalagi akses ke dermawan warga Mesir semakin sulit dikarenakan masjid ditutup.

"Alhamdulillah, saat ini kita baru terkumpul Rp3 jutaan, atau sekitar 210 paket sembako. Kita harap donatur lain banyak membantu. Kalau akses ke dermawan warga Mesir sulit akibat wabah virus corona saat ini," ujarnya.

1193

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR