Tegal, Gatra.com - Nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah turut terdampak mewabahnya virus corona (Covid-19). Karena itu, mereka berharap mendapat keringanan kredit di bank seperti didapatkan sektor usaha lainnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengatakan, untuk operasional melaut, banyak nelayan pemilik kapal yang bergantung pada kredit di bank. Pinjaman itu biasanya diangsur dari hasil penjualan tangkapan ikan selama melaut.

Sementara, industri perikanan saat ini banyak yang berhenti beroperasi karena merebaknya Covid-19. Hal itu berdampak pada penurunan pendapatan nelayan karena hasil tangkapan ikan tak terserap industri perikanan.

"Jadi harapannya nelayan juga bisa dapat keringanan angsuran di perbankan, angsuran listrik maupun angsuran lainnya seperti sektor lainnya karena itu juga memberatkan nelayan selama wabah Covid-19 ini," ujar Riswanto, Rabu (15/4).

Riswanto mengungkapkan, untuk nelayan pemilik kapal berukuran besar, rata-rata memiliki pinjaman di bank antara Rp500 juta hingga Rp2 miliar. Sedangkan nelayan dengan kapal berukuran kecil kreditnya di bawah Rp500 juta.

"Nelayan kecil ada juga yang berhutang di warung-warung untuk operasional melaut. Nanti pinjaman itu dilunasi dari hasil melaut. Semuanya terdampak," ucapnya.

Riswanto menyebut, terdapat sekitar 100 kapal nelayan yang ada di Kota Tegal. Jumlah itu terdiri dari kapal jenis cantrang, gillet, pure seine hingga tradisional.

"Kalau satu kapal rata-rata ada 10 anak buah kapal (ABK), bisa dihitung sendiri berapa nelayan yang terdampak Covid-19," ucapnya.