Palembang, Gatra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengusulkan akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini menyusul meningkatnya angka positif virus Corona atau COVID-19 di Kota Palembang.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan penentuan PSBB ini merupakan kewenangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, pihaknya telah mengusulkan ke Gubernur Sumsel dan nantinya akan disampaikan kepada Menkes untuk pengajuan PSBB di Kota Palembang.
“Usulan ini telah kami sampaikan ke Gubernur Sumsel berdasarkan kajian tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19,” katanya, Senin (20/4).
Menurutnya, Palembang sudah siap melakukan PSBB. Bahkan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp200 miliar untuk penanganan COVID-19. Pihaknya mengimbau masyarakat, organisasi dan lembaga terkait lain untuk ikut membantu terutama bagi warga yang sangat membutuhkan.
Dirinya mengaku sejauh ini data penerima bantuan terus bertambah karena ini akan menjadi perhatian terutama menjelang PSBB. Bantuan ini diberikan kepada mereka yang membutuhkannya.
“Saat ini datanya sudah ada baik alamat maupun nama yang nantinya akan diberikan bantuan,” terangnya.
Ia mengatakan, PSBB ini tujuannya agar masyarakat lebih tertib mengikuti anjuran protokol percepatan COVID-19 dengan tepat. Karena itu, masyarakat harus memahami betul protokol ini. Misalnya keluar rumah dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan lain sebagainya.
“Jika telah menjalankan protokol tersebut maka mudah-mudahan dapat terhindar dari COVID-19,” ujarnya.
Fata Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Palembang, saat ini total Orang Dalam Pemantauan yakni sebanyak 580 orang dengan rincian 407 selesai pemantauan, sedangkan sisanya 173 orang dalam proses pemantauan. Sedangkan, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yakni sebanyak 38 orang dengan rincian 28 orang dinyatakan negatif dan 10 orang masih dalam proses pengawasan.
Sedangkan, untuk jumlah positif COVID-19 di Palembang yakni sebanyak 54 orang. Ada dua diantaranya meninggal dunia dan satu orang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
