Seoul, Gatra.com - Pemerintah Korea Selatan pada Selasa sedang memeriksa laporan media AS yang mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dalam kondisi rapuh pasca operasi.
Para pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan dan Badan Intelijen Nasional mengatakan bahwa mereka tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut. CNN mengutip seorang pejabat anonim AS yang mengatakan bahwa Kim dalam "ancaman bahaya besar" pasca operasi yang belum diketahui kepastiannya.
Kantor Berita The Associated Press melaporkan, Kementerian Unifikasi, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi laporan lain dari Daily NK, yang mengutip sumber-sumber anonim yang melaporkan bahwa Kim sudah pulih pasca operasi jantung di ibukota Pyongyang, dan kondisinya membaik.
Dilaporkan Reuters, Selasa (21/4), spekulasi tentang kesehatan Kim meningkat setelah ia melewatkan perayaan mendiang kakek dan pendiri negara Kim Il Sung pada 15 April.
Kesehatan Kim diaporkan telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena merokok berat, obesitas, dan terlalu banyak bekerja, sebagaimana dilaporkan Daily NK.
"Pemahaman saya adalah bahwa dia telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak Agustus lalu, tetapi memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu," kata sebuah sumber yang dikutip, merujuk pada gunung suci negara tempat itu.
Kim berangkat menjalani perawatan di rumah sakit setelah memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada 11 April, tempat Kim terakhir kali terlihat di depan umum, kata laporan itu.
Sebelumnya, Pyongyang menembakkan sejumlah rudal jarak pendek minggu lalu yang menurut pejabat Seoul merupakan bagian dari perayaan ulang tahun Kim Il Sung. Peristiwa militer semacam itu biasanya iktu dihadiri oleh Kim, namun tidak ada laporan KCNA mengenai keberadaannya.
