Home Ekonomi Jelang Lebaran, COVID-19 Pengaruhi Serapan Produk Manufaktur

Jelang Lebaran, COVID-19 Pengaruhi Serapan Produk Manufaktur

Jakarta, Gatra.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pandemi COVID-19 akan pengaruhi serapan produk industri manufaktur pada Lebaran tahun ini.
 
Menurutnya, akan terjadi penurunan permintaan pasar (demand) terhadap produk industri manufaktur dalam momen Lebaran tahun 2020 ini. Lantaran, dengan adanya kebijakan pelarangan mudik Lebaran akibat Pandemi COVID-19, akan juga berdampak pada demand masyarakat.
 
"Saya kira bisa kami duga bahwa penyerapan pasar, penyerapan masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri sekarang dalam Lebaran tahun ini akan berbeda dengan Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/4).
 
Ia menyebut, penurunan akan terjadi pada sektor industri tekstil yang seharusnya pada momen Lebaran mengalami lonjakan penjualan. Namun, di tahun ini, akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
 
"Misalnya industri tekstil, karena tidak ada yang mudik, tidak ada yang melakukan open house, maka kemungkinan besar masyarakat tidak akan belanja baju baru dan lain sebagainya," jelas Agus.
 
Meskipun begitu, Agus memprediksi, bagi sektor industri makanan dan minuman, permintaan pasar akan tetap cukup tinggi.
 
"Paling tidak mereka akan belanja makan dan minuman. sehingga ada bagian dari sektor industri mamin dengan turunan-turunannya, dengan industri kecil menengah (IKM) yang tergabung di dalamnya serta industri-industri pendukung yang tergabung di dalamnya itu masih bisa menikmati pertumbuhan yang bisa disebut lumayan," ucapnya.
 
Agus menjelaskan, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp110 juta untuk program jaring pengaman sosial. Kebijakan ini dinilai bisa menjaga daya beli masyarakat.
 
"Tentu jaring pengaman sosial ini intinya adalah bagaimana kita mendukung agar daya beli masyarakat tetap terjaga, pada gilirannya, daya beli masyarakat terjaga, maka masyarakat akan tetap belanja," ujar Agus.
 
Agus mengaku, pemerintah terus berupaya menciptakan pasar-pasar instan untuk menjaga aktifitas ekonomi tetap berjalan. Meskipun ia tidak menampik hal itu akan sulit dilakukan di tengah kondisi Pandemi COVID-19 ini.
 
"Jadi ada pasar yang bisa pemerintah create dengan memberikan kebijakan-kebijakan stimulus. Tapi pada dasarnya secara instan agak susah untuk membuat pasar itu, khususnya bagi industri-industri yang suffer tadi," ungkapnya.
90