Home Ekonomi Konsumsi Turun, BI Tegal Prediksi Inflasi Ramadan Rendah

Konsumsi Turun, BI Tegal Prediksi Inflasi Ramadan Rendah

Tegal, Gatra.com - Inflasi di Kota Tegal, Jawa Tengah selama bulan Ramadan diprediksi akan rendah. Hal ini karena menurunnya konsumsi masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Muhammad Taufik Amrozy mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada berkurangnya aktivitas konsumsi masyarakat sehingga harga-harga relatif tidak bergejolak.

"Dari sisi pasokan, suplainya malah berlebih. Yang tidak ada itu permintaannya. Karena permintaannya turun sehingga tekanan harganya tidak begitu besar," kata Taufik kepada Gatra.com, Kamis (23/4).

Dengan kondisi tersebut, Taufik memperkirakan inflasi di Kota Tegal pada April yang juga bertepatan dengan bulan Ramadan akan rendah seperti Maret. Berdasarkan catatan BI, inflasi pada Maret tercatat -0,02 persen (mtm), 3,54 persen (yoy) dan 0,71 (ytd).

Ada lima besar komoditas penyumbang inflasi pada bulan itu yakni gula pasir, telur ayam ras, beras, pasir dan jeruk. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi yaitu sewa rumah, cabai merah, bawang putih, pepaya dan minyak goreng.

"Kalau kemarin Maret itu sudah deflasi, nah April saya belum bisa bilang angkanya, tapi kemungkinan tekanannya tidak terlalu besar. Apalagi situasi seperti ini, konsumsi masyarakat berkurang," kata dia.

Menurut Taufik, selama ini konsumsi masyarakat menjadi pendorong yang paling besar terhadap laju inflasi. Sementara memasuki Ramadan ini konsumsi masyarakat mengalami penurunan karena pengaruh pandemi Covid-19 dan sejumlah kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona itu.

"Kalau sisi permintaannya agak melemah, tapi suplainya berlebih berarti tekanan harganya turun kalau dari sisi teori. Sehingga tekanan ke inflasi juga berkurang," ucapnya.

125