Home Olahraga Nadal Pesimistis Kompetisi Tenis Kembali dalam Waktu Dekat

Nadal Pesimistis Kompetisi Tenis Kembali dalam Waktu Dekat

Mallorca, Gatra.com - Petenis tersohor asal Spanyol, Rafael Nadal, pesimistis peluang kejuaraan tenis bisa kembali berlangsung secara normal dalam waktu dekat. Apalagi, hingga saat ini, pandemi virus corona masih menghantui beberapa sektor kehidupan global, salah satunya adalah olahraga tenis yang pertandingannya telah berhenti total dalam bebera bulan belakangan. 

Penyelenggaraan pertandingan profesional tenis telah dihentikan hingga akhir Juli mendatang. Tenggat waktu tersebut pun tercatat menjadi kemungkinan paling cepat untuk pertandingan tenis kembali diadakan. Namun, Petenis Spanyol itu mengatakan bahwa masalah lebih besar pasti akan tetap dihadapi jika olahraga tenis kembali sesuai jadwal yang ditentukan tersebut.

"Dalam pandangan saya, saya merada sangat pesimistis bahwa semua ini akan kembali normal dalam waktu dekat. Di dalam olahraga tenis, Anda dituntut untuk melakukan perjalanan di tiap minggunya, kemudian tinggal di hotel, bahkan hingga bertanding di lain negara," kata Nadal dilansir Reuters, Senin (27/4)

Bahkan menurut Nadal, opsi pertandingan digelar tanpa ada penonton pun akan tetap sulit, mengingat pertandingan tenis tetap memerlukan banyak orang yang terlibat dalam penyelengaraannya. Sebelumnya, pandemi virus corona ini juga mematahkan beberapa kalender penyelenggaran olahraga seperti Olimpiade dan kejuataan tenis Wimbledon.

Semantara itu, kejuaraan tenis Perancis Terbuka juga telah dijadwalkan ulang untuk terselenggara di akhir bulan September mendatang. Meskipun begitu, Nadal menyampaikan, pihak penyelenggara harus tetap memperhatikan keseharan publik dibanding harus tergesa-gesa untuk mengembalikan kejuaraan tenis.

"Kita rasanya telah mengerti bahwa kita berada di situasi yang sangat sulit saat ini. Satu demi satu keadaan mungkin terlihat membaik, saya harap semua ini akan kembali seperti normal dalam beberapa bulan," ujarnya.

Nadal juga tidak menyangsikan bahwa bukan hanya masalah kebugaran dan kesehatan, penyelenggaraan turnamen tenis juga pastinya akan melihat kondisi ekonomi ke depan.

"Tentu ini sulit. Bagi saya yang seorang atlet tenis, akan sulit untuk mengembalikan kebugaran, perlu latihan keras dan disiplin. Semakin cepat kita beraktivitas kembali, maka akan semakin baik. Tapi dalam pandangan saya, sangat sulit untuk memikirkan kembali berkompetisi. Saya rasa lebih banyak hal yang harus diperhatikan ketimbang tenis," ujarnya.

194