Home Kesehatan Alumni FP USU Edukasi Pakai Masker pada Petani Tapteng

Alumni FP USU Edukasi Pakai Masker pada Petani Tapteng

Tapanuli Tengah, gatra.com - Komunitas Alumni Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (FP USU) Medan wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), membagikan ratusan masker kepada petani di Tapteng, Senin (27/4). Mereka berharap petani di daerah itu tetap sehat dan dijauhkan dari virus Corona atau Covid-19.
 
Perwakilan komunitas itu, Raja Barasa, mengatakan pembagian masker tersebut merupakan bentuk edukasi dan kepedulian mereka dari Komunitas Alumni FP USU Medan kepada petani dengan maksud agar petani memahami betapa pentingnya masker dimasa Pandemi Covid-19. Sekaligus juga sebagai stimulan kepada komunitas-komunitas yang ada di Sibolga dan Tapteng agar dapat berbagi kepada petani Tapteng.
 
"Inilah dasar pemikiran kita, kenapa kita membagikan masker kepada mereka (Petani). Karena mereka lah ujung tombak pertahanan terakhir kita dimasa Pandemi Covid-19," kata Raja, kepada Gatra.com, Senin (27/4), usai membagikan masker kepada petani di Tapian Nauli III, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng. 
 
Raja tidak memungkiri dimasa Pandemi Covid-19 ini, para petani masih terlihat minim dalam penggunaan masker, baik itu ketika mereka bekerja ataupun ketika mereka pergi keluar kota untuk suatu keperluan. Sementara masker sangat penting dimasa Pandemi Covid-19 supaya mereka tetap sehat dan jauh dari virus mematikan tersebut.
 
"Maka itu, kita bagikan masker kepada petani sebagai edukasi dan imbauan agar mereka selalu menggunakan masker saat bekerja dimasa Pandemi Covid-19. Atau jangankan dimasa Pandemi Covid-19, supaya kedepan mereka juga dapat lebih rajin menggunakan masker saat bekerja, terutama saat melakukan penyemprotan tanaman," tukasnya. 
 
Pembagian masker oleh Komunitas Alumni FP USU tersebut dilakukan kepada empat kelompok tani di Kecamatan Tapian Nauli, yakni Kelompok Tani "Aek Bulu", Kelompok Tani "Mungkur", Kelompok Tani "Sianjur" dan Kelompok Tani "Gelanggang". 
 
"Pembagian dilakukan secara seremonial lewat ketua kelompok tani masing-masing disaksikan oleh Lurah dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di daerah itu," pungkas Raja.
185