Home Ekonomi Bos BI: Rupiah Sempat Melemah karena Kebutuhan Valas

Bos BI: Rupiah Sempat Melemah karena Kebutuhan Valas

Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, melemahnya rupiah pada Selasa sore (28/4), disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya adalah naiknya kebutuhan valuta asing (valas) korporasi menjelang akhir bulan.

Selain itu, tekanan terhadap rupiah juga disebakan oleh para pelaku pasar yang memperkirakan, bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, naik turun nilai tukar itu lebih banyak dipengaruhi faktor-faktor teknikal. Berbagai perkembangan berita dari dalam dan luar negeri. Untuk yang terjadi kemarin dan beberapa hari ini, ada beberapa faktor yang memberi tekanan," ujar Perry, dalam video conference, di Jakarta, Rabu (29/4).

Untuk PSBB sendiri, bos BI itu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya akan mencapai 2,3 persen saja. Sedangkan Fitch Ratings memproyeksikan ekonomi nasional akan tumbuh sebesar 2,8 persen.

"Padahal 2,8 persen lebih tinggi daripada perkiraan kami yang 2,3 persen," ujarnya.

Sementara itu, pada Selasa (28/4) lalu, nilai mata uang rupiah ditutup melemah pada level Rp15.380 per dolar Amerika Serikat (AS). Lebih rendah 70 poin, dari hari sebelumnya, yang mencapai Rp15.310 per dolar AS.

Meski Bank Indonesia akan terus berusaha untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tetap stabil dan bahkan menguat hingga Rp15.000 per dolar AS, pada akhir tahun ini.

"Untuk ke depan, sampai akhir tahun, rupiah stabil dan menguat seperti yang sebelumnya disampaikan, mengarah ke Rp15.000 per dolar AS," tandas Perry.

85

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR