Home Kebencanaan Realita dan Ekspektasi Pasar Puri Pati di Masa Pandemi

Realita dan Ekspektasi Pasar Puri Pati di Masa Pandemi

Pati, Gatra.com - Penataan Pasar Puri Baru Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang sesuai dalam pencegahan Covid-19 mulai diberlakukan sore ini, Kamis (30/4). Sayangnya masih dijumpai sejumlah masyarakat di lingkungan pasar rakyat belum menerapkan seruan pemerintah.
 
Dari pantauan Gatra.com di lokasi pada pukul 16.50 WIB, tidak sedikit pedagang dan pengunjung yang belum mengimplementasikan prosedur kesehatan seperti penggunaan masker dan menerapkan jarak aman di pasar rakyat itu. Padahal pasar ini sebelumnya sempat ditutup lantaran dijadikan tempat baksos salah seorang tokoh masyarakat yang terpapar Covid-19.
 
Sebelumnya, Kepala Pasar Puri, Kartono menyebut penataan pasar merupakan instruksi Pemkab Pati agar ditata sedemikian rupa agar memecah kerumunan massa adalah dengan membuat jarak 1,5 meter untuk masing-masing lapak.
 
"Kita berikan tanda cat putih di halaman pasar untuk digunakan sebagai lapak, ini untuk social distancing, kurang lebih total ada 60 pedagang," ujarnya saat dihubungi, Kamis (30/4) siang.
 
Selain memberlakukan jarak sosial untuk masing-masing lapak pedagang, ia mengaku turut mengatur regulasi jam aktivitas pasar. Adalah pagi dibuka mulai pukul 05.00 hingga 15.00 WIB, sementara sorenya dimulai pada jam 16.00 hingga 21.00 WIB.
 
Ia melanjutkan, setiap pintu masuk pasar dijaga ketat oleh petugas untuk memantau pergerakan pengunjung dengan menerapkan prosedur kesehatan seperti pemakaian masker, cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh.
 
Hanya saja dari pantauan Gatra.com, di lokasi belum ada regulasi seperti itu. Pengunjung dan pedagang banyak yang tidak mengenakan masker, fasilitas cuci tangan pun belum tersedia, tidak adanya petugas yang mengecek suhu tubuh para pengunjung, semuanya belum diterapkan.
 
Terlepas dari itu, ia menyebutkan semenjak pagebluk terdapat penurunan pengunjung pasar hingga 20 persen. Sementara itu, Ngatmi seorang pedagang Pasar Puri Baru Pati membeberkan jika memang jumlah pengunjung mengalami penurunan, hanya saja tidak secara drastis.
 
"Ya memang menurun, jualan pun sepi sejak ada corona. Biasanya Ramadan seperti ini yang beli lumayan, tetapi tahun ini berbeda," ujar pedagang sembako di halaman pasar rakyat tersebut.
840