Semarang,Gatra.com - Tak hanya dirasakan oleh perusahaan besar, badai virus corona juga ikut meluluhlantakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Semarang.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop-UM) Kota Semarang mencatat ada 1.538 UMKM terdampak Covid-19. Ribuan UMKM tersebut merasakan sulitnya memasarkan produk mereka di tengah pandemi corona.
"Sudah ada ribuan UMKM yang melapor ke kami tentang sulitnya kondisi saat ini. Ada yang kesulitan untuk memasarkan, hingga ada UMKM yang sudah berusaha memasarkan atau menjual produk mereka tapi tidak laku sama sekali," ujar Kepala Dinkop-UM Kota Semarang, Bambang Suranggono, Kamis (30/4).
Bambang menjelaskan, dari ribuan UMKM yang melapor tersebut yang paling terdampak adalah UMKM yang begerak dalam industri olahan pangan atau kuliner dan fesyen.
"Paling terdampak itu dari klaster bandeng, dari kuliner, dari batik dan dari kriya. Beberapa UMKM bahkan ada yang sampai berhenti beroperasi," ungkapnya.
Namun, saat disinggung mengenai jumlah kerugian UMKM saat pandemi corona, Bambang mengaku tidak mengetahui.
"Kalau masalah itu saya belum tahu karena itu hitungannya dari UMKMnya sendiri," katanya.
Ia menambahkan, data tersebut masih akan terus bertambah. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih terus melalukan pendataan.
"Ada 17.657 UMKM yang tersebar di seluruh Kota Semarang. Saat ini kami terus terus melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah pasti UMKM yang ikut terkena dampak. Supaya kami juga lebih mudah merumuskan kebijakan apa yang paling tepat menghadapi kondisi ini," tandasnya.
