Home Ekonomi Beredar Draf Harga BBM Baru, Dirut Pertamina: Dokumen Palsu

Beredar Draf Harga BBM Baru, Dirut Pertamina: Dokumen Palsu

Jakarta, Gatra.com – Pemerintah dan Badan Usaha PT Pertamina (Persero) belum menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun, harga minyak mentah sudah di kisaran US$20-US$30 per barel. Padahal dua tahun sebelumnya, harga minyak mentah tak pernah menyentuh harga di bawah US$50 per barel.

Di tengah penantian penyesuaian harga BBM, beredar konsep harga BBM baru berlogo Pertamina, di jaringan aplikasi WhatsApp. Dalam dokumen tersebut tertulis, harga produk BBM dari jenis bensin dan solar mengalami penurunan. Seperti premium, pertamax, pertalite, hingga pertamina dex.

Pertamax contohnya, harganya berubah menjadi Rp7.700/liter untuk Sumatera, Jawa, Madura, Bali. Sementara saat ini harganya Rp9.000/liter.

Dikonfirmasi, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa dokumen yang memuat penyesuaian harga BBM baru tersebut adalah dokumen palsu. “Saya sudah check ke Direktur Pemasaran Retail, itu dokumen palsu, bukan dari Pertamina,” katanya kepada GATRA, (30/04).

Di tengah dampak wabah Covid-19, Pertamina berhati-hati menyesuaikan harga BBM. Sebelumnya, Nicke pernah mengatakan bahwa keuangan Pertamina tahun ini bisa babak belur akibat dampak Covid-19.

Pasalnya, pasokan minyak mentah melimpah, harganya terjun bebas dan permintaan di produk hilir juga menurun. Menurutnya, perseroan memproyeksi pendapatan di 2020 bisa turun hingga 45% dari RKAP. "Pertamina juga mendapatkan triple shock yang berdampak pada bisnis tahun ini,”katanya.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, potensi kerugian di atas tadi belum mempertimbangkan penurunan harga BBM. Itu artinya, jika harga BBM diturunkan, Pertamina semakin tekor. ”Logikanya (kerugian) lebih dari yang diasumsikan (45%),” ujarnya kepada GATRA.

10272