Home Kesehatan Sikerei Mentawai akan Racik Obat Pasien Positif COVID-19

Sikerei Mentawai akan Racik Obat Pasien Positif COVID-19

Mentawai, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar), akan memberdayakan Sikerei untuk mengobati wabah coronavirus disease (COVID-19). Misalnya, dengan beragam jenis racikan atau ramuan tradisional.

Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet bahkan mengakui, banyak obat tradisional yang ditemukan masyarakat setempat. Khususnya "orang pintar" dengan sebutan Sikerei di daerah itu. Hanya saja, hingga saat ini belum pernah diujicobakan untuk pasien COVID-19.

"Sekarang ada banyak masyarakat mengatakan, obat ini, obat itu, ramuan dari dedaunan untuk menangkal corona, tapi belum berani kita cobakan," terang Yudas ketika dihubungi Gatra.com dari Padang, Minggu (3/5).

Kendati begitu, menurutnya ke depan pengobatan pasien COVID-19 secara tradisional dari Sikerei perlu diujicobakan dan dikembangkan. Saat ini memang tidak memungkinkan, sebab secara prosedur tetap (protap) kesehatan, harus ditangani tenaga medis dan menjaga jarak fisik.

Dikatakan Yudas, saat ini terdapat tiga kasus positif COVID-19, dengan pasien terakhir perempuan (19), warga dusun Pogari Desa Goiso' Oinan, Kecamatan Sipora Utara. Sementara dua orang positif sebelumnya merupakan mahasiswi yang pulang dari Jakarta.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, ketiga kasus COVID-19 tersebut ialah transmisi lokal yang terjadi antar masyarakat di satu dusun. Maka untuk pencegahannya, dusun tersebut sudah "digembok", termasuk juga diberlakukan antar pulau-pulau yang ada di kawasan Mentawai.

"Ketiga orang positif COVID-19 dirawat di RSUD Mentawai. Selama isolasi, kita menyuplai bahan pokoknya. Lalu, kita juga men-tracking riwayat ketiga orang itu, semoga kasusnya tidak bertambah," ujar Yudas.

Selain itu, pihaknya juga melarang warga, termasuk mahasiswa di berbagai daerah, untuk tidak pulang kampung. Setidaknya, ada 3.500 orang mahasiswa Mentawai yang tersebar di seluruh Indonesia yang terpaksa tidak pulang kampung. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Sebelumnya, Pemkab Mentawai menyandingkan Sikerei dengan dokter untuk mengatasi persoalan medis dan kesehatan di daerah Mentawai. Kolaborasi Sikerei dan dokter bahkan telah dibahas dalam pertemuan bupati, dinas kesehatan, dan para Sikerei di Desa Simatalu, Siberut Barat. 

Dalam pertemuan itu, telah dilakukan penyamaan persepsi antara dokter yang mengobati secara medis, dan Sikerei secara obat tradisional. Dalam keseharian, Sikerei mengobati warga dengan berbagai ramuan obat yang bersumber dari alam, yang diolah secara tradisional.

"Secara prinsip, kolaborasi itu dilakukan dengan tujuan yang sama, yakni untuk menolong pasien, baik secara media atau tradisional," ujarnya. 

950