Home Kebencanaan Satwa Terancam Kelaparan, Pengelola TSTJ Buka Adopsi Satwa

Satwa Terancam Kelaparan, Pengelola TSTJ Buka Adopsi Satwa

Solo, Gatra.com – Ratusan satwa yang ada di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo Zoo terancam kelaparan. Pihak pengelola mulai kesulitan memberikan pakan, karena tidak adanya pemasukan selama penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) dari Pemkot Solo, akibat pandemi Covid-19.  

Saat ini TSTJ hanya bisa bertahan di tengah kondisi wabah covid-19 hingga bulan Juli. Namun setelahnya, TSTJ sudah tidak memiliki dana untuk merawat hewan-hewan yang ada di kebun binatang.

Untuk mengatasi hal itu, pihak pengelola meluncurkan program adopsi satwa di tengah pandemi covid-19. Program ini dibuat untuk membantu pemeliharaan satwa. 

Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan, selama penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) dari Pemkot Solo, TSTJ tidak menerima kunjungan. Padahal lanjut dia, pemeliharaan satwa termasuk pemberian pakan sebagian besar menggunakan uang dari penjualan tiket pengunjung.

”Justru masyarakat yang mengusulkan agar kami meluncurkan kembali program adopsi satwa. Dulu program ini sempat ada. Intinya masyarakat bisa memberikan bantuan pakan bagi satwa yang ada di TSTJ,” katanya, Senin (4/5).

Program adopsi satwa ini bukan berarti warga bisa membawa pulang satwa yang ada di TSTJ, melainkan hanya memberikan donasi berupa pakan atau dalam bentuk lain termasuk uang tunai. Untuk donasi pakan bisa disesuaikan dengan jenis satwanya.

Untuk itu saat ini TSTJ meminta bantuan dana ke Pemkot Solo. Pengelola kebun binatang meminta Rp 300 juta untuk biaya pakan hewan selama tiga bulan.

Menurut Bimo, dengan penutupan TSTJ selama pandemi Corona ini, pihaknya kehilangan pemasukan. Apalagi biasanya pada masa lebaran TSTJ kebanjiran pengunjung dengan berbagai macam atraksi event rutin tahunan. Namun lebaran kali ini diprediksi masih dalam kondisi wabah covid-19. Sehingga diperkirakan TSTJ akan kehilangan pendapatan hingga miliaran rupiah.

”Rata-rata pada puncak lebaran, selama sepekan bisa Rp 1,6 miliar,” ucapnya.

Kurator TSTJ Ontowiryo, menambahkan, selama TSTJ ditutup tidak ada perlakuan berbeda kepada satwa. Jatah pakan hewan tetap dan tidak ada pengurangan. Saat ini di TSTJ ada 400 ekor satwa. Kesemuanya dalam kondisi yang baik.

”Mereka tidak ada yang stress karena memang tidak ada pengunjung,” ucapnya.

Tercatat juga beberapa satwa beranak di masa pandemi covid-19 ini. Ada tiga satwa yang beranak, yakni unta, rusa dan wallaby.

126