Home Internasional Serangan Bom Truk di Pusat Militer Afghanistan, 5 Tewas

Serangan Bom Truk di Pusat Militer Afghanistan, 5 Tewas

Kabul, Gatra.com - Taliban pada hari Senin mengklaim bertanggung jawab atas sebuah serangan bom truk di provinsi Helmand selatan, yang menewaskan sedikitnya lima anggota pasukan keamanan Afghanistan, kata seorang pejabat Afghanistan, Senin (4/5). 

Menurut pejabat pemerintah dan Taliban, serangan pada Ahad malam itu terjadi di sebuah pusat militer di mana sedikitnya 150 anggota tentara Afghanistan dan sayap intelijen ditempatkan.

"Lima anggota pasukan keamanan Afghanistan mati syahid dan tujuh orang lainnya cedera dalam ledakan bom truk di distrik Grishk," kata juru bicara gubernur provinsi Helmand, Omar Zwak, dikutip Reuters, Senin (4/5).

Seorang perwira intelijen yang selamat dari serangan di pusat militer itu mengatakan kepada Reuters bahwa gerilyawan meledakkan sebuah bom truk di dekat fasilitas bagi anggota Direktorat Keamanan Nasional (NDS) dan Angkatan Darat.

Berbicara dengan identitas dirahasiakan karena sensitivitas masalah ini, pejabat itu mengatakan dia sempat membantu menarik setidaknya 18 mayat dari lokasi ledakan pada Minggu malam.

Taliban mengatakan jumlah korban jauh lebih banyak.

"Puluhan anggota pasukan musuh tewas dan terluka dalam serangan itu," kata juru bicara kelompok garis keras Islam, Qari Yousuf Ahmedi, dalam sebuah pernyataan.

Seorang penjaga di pusat itu mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah menembak dan membunuh pengemudi truk yang melaju dekat dengan lokasi.

"Ketika pasukan keamanan lainnya keluar, tiba-tiba sebuah ledakan besar terjadi dan saya kehilangan kesadaran," kata penjaga, Sher Ali. 

Dia menambahkan bahwa dirinya tidak tahu berapa banyak yang meninggal dunia tetapi setidaknya delapan rekan sesama penjaga bersamanya ketika ledakan terjadi.

Pasukan pemerintah Afghanistan dalam dua bulan terakhir telah banyak menjadi korban di dalam negeri. Kekerasan tersebut menimbulkan ancaman langsung terhadap kesepakatan perdamaian antara Amerika Serikat dan Taliban, yang ditandatangani pada Februari lalu. 

Dalam insiden terpisah, polisi di provinsi Paktika, Afghanistan selatan mengatakan sedikitnya 20 orang terluka ketika pejuang Taliban melemparkan granat tangan ke sebuah masjid di distrik Khayerkot pada Minggu malam.

Amerika Serikat mencatat peningkatan serangan Taliban terhadap pasukan Afghanistan pada bulan Maret setelah menandatangani perjanjian damai, kata kantor pengawas pemerintah pekan lalu. Kenyataan itu bertentangan dengan harapan bahwa kesepakatan itu akan mengarah pada pengurangan kekerasan.

161