Home Gaya Hidup Warga Bantaran Sungai Bengawan Solo Butuh Bantuan Pangan

Warga Bantaran Sungai Bengawan Solo Butuh Bantuan Pangan

Karanganyar, Gatra.com - Nasib kaum buruh yang tinggal di Bantaran Sungai Bengawan Solo wilayah Dusun Daleman, Desa Ngringo, Jaten Karanganyar memprihatinkan. Puluhan keluarga yang hidup melarat itu kian menderita akibat kehilangan mata pencaharian usai dipecat dan dirumahkan. Kini, mereka terancam kelaparan. 

Ketua Rt 01/Rw VI, Budi HS mengatakan 42 keluarga yang tinggal di lingkungannya kebingungan. Mereka tak lagi dipekerjakan majikan yang terdampak covid-19. Padahal, upah menjadi kuli bangunan dan buruh pabrik terhitung tak seberapa.

"PHK mulai dialami sebagian warga sejak April. Sedangkan per hari Minggu kemarin, sudah diliburkan majikannya. Jujur saja, kami sekarang sedang kebingungan," katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Rabu (6/5).

Jangankan memikirkan berlebaran, untuk memenuhi makan berbuka dan sahur saja seakan berat. Selaku ketua Rt, dirinya mengajukan bantuan sosial tunai (BST) maupun bantuan langsung tunai (BLT) lewat Pemerintah Desa Ngringo. Berganti hari sejak pengajuan itu, warganya makin gusar akibat penantian. Sedangkan perut anak-anak dan kaum manula butuh segera diisi. Budi khawatir warganya jatuh sakit.

Prioritas bantuan bagi manula. Ada tiga manula sebatang kara. Lalu janda dan para duda. Mereka ini sebaiknya segera ditolong. Tidak ada yang mengurusnya dengan baik, katanya.

Sejauh ini bantuan pangan berupa nasi bungkus telah dua kali diterimanya. Yakni dari CSR perusahaan yang berkantor tak jauh dari kampungnya serta dari Kodim Karanganyar.

Alhamdulilah kemarin dapat nasi bungkus. Bisa buat menyambung hidup, katanya.

Sementara itu sebanyak 250 paket nasi bungkus penguat imun olahan Kodim 0727/Karanganyar dibagikan secara cuma-cuma ke warga bantaran Sungai Bengawan Solo itu.

Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andi Amin Latama mengatakan pembagiannya dibantu personel Koramil Jaten dan Polsek setempat.

Setiap hari kami memasak nasi dan lauk pauk. Dibungkus untuk 500 penerima. Pembagiannya sesuai wilayah yang membutuhkan. Anggota mengecek dulu apakah wilayah itu berkecukupan bantuan ataukah tidak, supaya enggak dobel, katanya.

190