Home Ekonomi Penjualan Online Tak Bepengaruh Bagi Penjualan Otomotif

Penjualan Online Tak Bepengaruh Bagi Penjualan Otomotif

Pekanbaru, Gatra.com - Kendati sejumlah sektor usaha mensiasati penjualan dengan cara online. Pendekatan tersebut tidak bepengaruh bagi penjualan otomotif. Hal itu dikatakan Branch Manager Astra Daihatsu Pekanbaru, Saulius Farlian.

Farlian menyebut, metode penjualan online cukup membantu bagi sejumlah sektor usaha. Namun, bagi sektor otomotif penjualan sangat bergantung kepada daya beli. "Untuk kondisi saat ini menjual secara online tidak akan optimal. Masalahnya memang pada daya beli, dan bekurangnya mobilitas warga lantaran COVID-19," jelasnya kepada Gatra.com, Jum'at (8/5).

Sebelumnya, Farlian mengungkapkan penjualan pihaknya menurun hingga 55 persen pada bulan April untuk semua merek. Anjloknya penjualan tersebut juga dipengaruhi terbatasnya ruang promosi yang dapat dilakukan para sales.

Jika dalam kondisi normal penjualan otomotif terbantu oleh kegiatan pameran di pusat perbelanjaan, maka situasi pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) membuat hal tersebut menjadi tidak mungkin dilakukan. "Kini kita hanya bisa berharap wabah ini cepat berlalu. Karena dengan demi kian aktivitas kembali normal," tukasnya.

Seretnya penjualan otomotif seirama dengan bekurangnya kosumsi Bahan Bakar Minyak di Provinsi Riau. Diketahui, pandemi Corona telah menyebabkan penjualan Bensin (Premium, Pertalite & Pertamax series) di Provinsi Riau untuk bulan April seret 25 persen. Penurunan penjualan juga terjadi pada bahan bakar jenis solar, kosumsi bahan bakar jenis tergerus 16 persen dibandingkan rata-rata kosumsi normal.

Adapun kota Pekanbaru sebagai pusat jasa dan ekonomi di Riau, menjadi satu-satunya wilayah yang menerapkan PSBB di Provinsi Riau. Aturan untuk memutus pesebaran virus Corona ini akan berakhir pada tanggal 14 Mei 2020. Selama PSBB aparat kepolisian kota Pekanbaru sering melakukan penyekatan arus lalu lintas menuju pusat kota, terutama malam hari. Dampaknya mobilitas kendaraan di kota berpenduduk 1 juta jiwa itu menjadi bekurang.

102